[Ruang Karya] Puisi: Di Taman, Sore Itu

(Cr: Pinterest)
Penulis: Satya Wahyu Nugraha


Pemuda itu duduk sendiri

Di bangku tua taman yang catnya mati

Jaketnya tipis, wajahnya sunyi

Menatap tanah seperti mimpi


Tangan kanannya menyulut kretek

Asap naik pelan, sesak, lengket

Pikirannya penuh, berdesak-desak

Tapi tak juga lari, hanya berarak


Pengamen datang, gitar retak

Lagu setengah, suara cempreng serak

Ia beri receh tanpa tanya

Pengamen pergi, bawa senyap bersamanya


Lalu datang banci, langkah centil

Make-up tebal, senyum manis kecil

Tawarkan tawa, lalu lenyap di jalan

Seperti sore yang habis perlahan


Dan pikirannya makin gaduh

“Profesi banyak, tapi dunia keluh.

Yang bawah menggigil dalam peluh,

Yang atas tertawa di balik selimut mewah angkuh.”


Ia sendiri, tak jelas tujuan

Tak punya penghasilan, tak punya pegangan

Masih hidup dari uang kiriman

Tiap hari dihantui perbandingan


Rokok habis, puntung dilempar

Ia berdiri, angin memutar

Langkah pulang masih tak tenang

Karena pikirannya belum selesai dikenang


Editor: Difa septiari Dinarsih 


Komentar

Popular Posts