Memahami Pentingnya Personal Branding di Era Digital
ESENSIMEDIA.COM - Jum'at (26/4/2024), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FPK Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan acara Talkshow Public Relations dengan tema "Personal Branding To Increase Trust : Communication Strategies In Era Society 5.0" di gedung teater Planetarium UIN Walisongo Semarang.
Nur Aini Naimatu A'yun selaku presiden DEMA dalam sambutannya menympaikan, "Personal branding penting dunia pekerjaan, personal branding juga menjadi kunci untuk menjadi percaya diri."
Acara tersebut menghadirkan seorang dosen dan humas dari UIN Walisongo, Widi Cahya Adi, M. Pd. dan Tegar Tata Gutama yang merupakan alumni Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo, sebagai pemateri.
Personal Branding saat ini sangat penting di dunia pekerjaan, karena saingan di dunia kerja. "Personal adalah sesosok, branding adalah bagaimana orang tersebut dikenal. Harus bisa mempromosikan dirinya karena di dunia kerja saingan kita akan banyak sekali, dengan kita memiliki personal branding yang baik kita dapat menaikkan nilai jual diri kita sendiri dalam hal yang positif, " Tutur Pak Widi selaku pemateri sekaligus dosen dan humas di UIN Walisongo
Beliau juga menambahkan bagaimana cara menaikkan personal branding, "kita harus menaikkan personal branding dari sosial media, tampilkan skill/keterampilan kita, mulai posting hal-hal yang lebih bervalue, dan mulai dengan membuat konten di sosial media, " Ucapnya.
Dari personal branding terdapat sebuah komunikasi yang baik. Seseorang yang memiliki personal branding bagus adalah seseorang yang pasti memiliki cara berkomunikasi yang bagus pula.
Selaras dengan yang disampaikan Tegar "Jika ada yang ingin kita sampaikan ke orang lain, maka harus kita lakukan terlebih dahulu. Singkatnya, jika kita ingin retorika kita tercapai gunakanlah bahasa yang baik, benar, dan indah"
Dari bahasa yang baik terciptalah komunikasi dan personal branding yang baik pula. Apabila sudah mempunyai personal branding yang baik, jangan dirusak dengan ketidakpekaan pada isu isu yang tidak jelas kebenarannnya, seperti yang disampaikan Pak Widi pada akhir pemaparannya, "Sebagai mahasiswa apabila ada isu yang perlu diedukasi itu sebagai pemirsanya harus bisa menyaring agar bisa membedakan isu mana yang berupa fakta atau hoax".
Reporter : Zahra Nur Azizah
dan Isqi Ayu Lestari
Editor: Lulus Anggun
Komentar
Posting Komentar