[ARTIKEL] Dilema Hadapi Cuaca Panas, Benarkah Tabir Surya Menghambat Pembentukan Vitamin D?

ESENSIMEDIA.COM - Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang mempunyai dua musim. Pada musim hujan, wilayah Indonesia mempunyai intensitas curah hujan yang begitu tinggi. Sedangkan pada musim kemarau wilayah Indonesia mendapatkan penyinaran matahari yang sangat tinggi.

Indonesia pada saat ini sedang dalam musim kemarau sehingga matahari begitu menyengat beberapa waktu belakangan ini. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena cuaca panas terik ini diprediksi berlanjut sepanjang Oktober 2023. Salah satu perlindungan dari terik matahari yaitu menggunakan tabir surya atau sunscreen. Akan tetapi, beberapa studi menyatakan bahwa penggunaan tabir surya (sunscreen) dapat menghambat pembentukan vitamin D. Lantas bagaimana sebaiknya cara menggunakan tabir surya (sunscreen) yang tepat agar tidak menghambat pembentukan vitamin D?

Dilansir dari kompak.fkunud.com tabir surya (sunscreen) yang menghalangi UVB berperan dalam 90% proses mekanisme pembentukan vitamin D dalam tubuh. Penggunaan tabir surya (sunscreen) ditakutkan mengurangi pembentukan vitamin D yang berperan dalam kesehatan tulang. Hal itu didukung oleh 3 studi yang membuktikan bahwa penggunaan tabir surya (sunscreen) dengan SPF akan mengurangi pembentukan vitamin D. Namun studi lain menyatakan bahwa tabir surya (sunscreen) akan menurunkan pembentukan vitamin D, tapi jumlah yang diproduksi masih dalam batas normal. Meskipun secara teoritis pembentukan vitamin D dapat dihambat karena adanya tabir surya (sunscreen), tapi secara praktikal tidak benar-benar menghambat pembentukan vitamin D karena pemakaian yang kurang efisien.

Dengan demikian penggunaan tabir surya tetap harus dilakukan karena sebagai perlindungan kulit dari terik matahari. Namun dalam penggunaannya disarankan untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) yang lebih tipis dan dengan SPF yang lebih rendah agar tidak menghambat pembentukan vitamin D.

Oleh : Benensa Audina Cahyani

 

Daftar Pustaka

Staff Penelitian Kompak FK Unud. 2019. Dilemma Penggunaan Tabir Surya dengan Faktor Perlindungan Matahari (SPF), “Melindungi Kulit dari Kanker atau Sebaliknya Menyebabkan Penyakit Tulang Akibat Kurang Terpapar Sinar Matahari”. Diakses 20 Oktober 2023, dari Komunitas Mahasiswa Peduli Kanker (Kompak) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

 

 

 

  

Komentar

Popular Posts