Nusantara Culture Festival: Memperkenalkan Kebudayaan dan Toleransi Antar Organisasi Daerah di UIN Walisongo Semarang

Kegiatan Nusantara Culture Festival pada Jumat (26/05/23) di Lapangan Kampus 3 UIN Walisongo (Dokumentasi: Orda HMJB)

ESENSIMEDIA.COM- Jumat, (26/05/23) Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) UIN Walisongo Semarang menggelar acara Nusantara Culture Festival dengan mengusung tema “Ngaji Budaya : Cara Asyik Mencintai Indonesia”. Kegiatan ini mengundang beberapa Organisasi Daerah (Orda) yang ada di UIN Walisongo Semarang untuk memeriahkan acara.

Kegiatan Nusantara Culture Festival ini merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan di Indonesia disertai dengan nilai-nilai keislamannya. Kegiatan dilaksanakan di Lapangan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang dimulai pukul 13.00 siang sampai di acara puncaknya pukul 20.00 WIB dengan kegiatan performance dan diikuti oleh 15 Organisasi Daerah (Orda) UIN Walisongo Semarang.

Salah satu Orda yang mengikuti acara ini yaitu Himpunan Mahasiswa Jawa Barat (HMJB) yang mengusung dua budaya yakni Betawi dan Sunda.

“HMJB sendiri dalam kegiatan ini mengusung tema budaya Sunda dan Betawi dengan konsep memperkenalkan akan kebudayaan yang ada di Betawi-Sunda mulai dari pakaian adat hingga ke makanan tradisional”, tutur Ketua HMJB.

Alkulturasi Budaya Betawi dan Sunda merupakan salah satu bentuk toleransi antar perbedaan baik dari bahasa, budaya, bahkan makanan khas daerahnya juga beda.

Rangkaian acara ini HMJB menyusun konsep dengan menunjukkan maskot dari budaya Sunda dan Betawi untuk saling berkolaborasi. Sebenarnya dengan adanya kegiatan ini bertujuan  memperkenalkan kebudayaan dan keanekaragaman yang ada di Betawi dan Sunda itu sendiri. Baik akan akulturasi budaya yang saling bersatu sama lain, saling melengkapi dan menghargai perbedaan satu sama lain.

Selain itu, Nusantara Culture Festival ini sebagai wadah untuk mahasiswa berkreativitas dengan salah satunya memberikan peluang kepada Orda di UIN Walisongo untuk menunjukan akan eksistensinya agar saling belajar serta bersikap toleransi akan perbedaan yang ada. Selain adanya pertunjukan maskot, kegiatan ini juga menyediakan stand-stand untuk organisasi daerah yang ada di UIN Walisongo Semarang sendiri sebagai ajang pameran atau salah satu bentuk pengenalan akan makanan khas daerah dari masing-masing orda.

Acara kali ini tentunya membutuhkan persiapan dan konsep yang matang serta waktu yang cukup lama.

Menurut ketua HMJB, "Persiapan kegiatan ini sendiri dalam membutuhkan waktu untuk mempersiapkan semuanya kurang lebih dalam 3 minggu mulai dari penampilan dan lainnya”.

Di acara Nusantara Culture Festival HMJB sendiri membuka stand berjualan ketoprak dan es cincau karena produk tersebut merupakan salah satu makanan khas daerah Betawi.

“HMJB memilih berjualan ketoprak dan es cincau karena bentuk pelestarian makanan khas daerah dari Betawi dan proses pembuatannya yang praktis dan mudah. Sebenernya masih banyak makanan khas daerah yang berasal dari Betawi, karena menyesuaikan dengan ukuran stand yang dirasa kurang luas sehingga kurang bisa menampung banyak maka HMJB memiliki makanan tersebut”, tutur Ketua HMJB

Stand Organisasi Daerah HMJB pada kegiatan Nusantara Culture Festival (Dokumentasi: Orda HMJB)

Salah satu alasan diadakan stand makanan yaitu untuk upaya Pameran. Dengan didirikan stand-stand tersebut khususnya mahasiswa UIN Walisongo yang bukan berasal dari Indonesia ataupun yang belum mencoba juga bisa untuk mencicipi atau mencoba makanan tersebut tanpa harus jauh-jauh pergi ke asal daerahnya.

Kesan dari Ketua HMJB,” Diadakannya acara tersebut tentunya sangat berkesan dan senang apalagi ini pertama kalinya diadakan di UIN”.

Dengan adanya acara ini tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengenal kebudayaan daerah, dimana Ketua HMJB secara langsung mengutarakan mengenai antusias dan rasa senangnya terhadap acara ini karena dalam acara ini organisasi daerah bisa menunjukkan eksistensinya.

Banyaknya harapan dari Organisasi Daerah, meskipun acara ini pertama kalinya diadakan di UIN Walisongo Semarang semoga ditahun depan tetap selalu diadakan tak lepas dari peran Organisasi Daerah dalam mensukseskan acara ini sangatlah penting. Dengan diadakannya Nusantara Culture Festival ini mahasiswa dapat belajar akan perbedaan suku, bahasa dan budaya yang ada di Indonesia. Dengan kegiatan ini kita jadi tahu bahwa asal Mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang itu sendiri menyebar di seluruh Nusantara tidak hanya yang berasal dari Jawa Saja.

 “Dari banyaknya perbedaan hidup itu menjadi lebih indah, dengan sikap saling menghargai satu sama lain itu akan mengiringi hidup ini lebih sempurna. Meskipun kesempurnaan hanya milik Allah, tetapi mari belajar saling menghargai dari perbedaan yang ada demi mewujudkan untuk kedamaian dan kesatuan”, penulis.


(Penugasan PJTL kelompok 1)

Reporter: Novia Karirotul Uyun, Yohana Gabriella dan Dwi Indarti

Editor: Alfiani Kharisma

Komentar

Popular Posts