Miliki Nilai Jual Tinggi : Mahasiswa KKN Reguler Angkatan 79 Posko 33 UIN Walisongo Branding UMKM Keripik Gadung

Posko 33 KKN Reguler ke-79 UIN Walisongo Semarang



Kabupaten Semarang – Mahasiswa KKN Reguler Angkatan 79 Posko 33 mengadakan branding produk kepada salah satu UMKM yang produksinya sudah cukup besar yaitu keripik gadung milik Ibu Winarti (Bu Win). Keripik gadung merupakan salah satu UMKM di Desa Bonomerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Meski memiliki nilai jual yang cukup tinggi, keripik gadung milik Bu Win belum juga memiliki brand atau merek produk dan pemasarannya hanya dari rumah ke rumah. Karena hal ini Mahasiswa KKN Reguler Angkatan 79 Posko 33 bersama Ibu Winarti pemilik usaha melakukan Branding pada Hari Jum’at (7/10/2022).

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi pentingnya branding UMKM dan keuntungannya bagi perkembangan usaha yang dikelola. Bu Win selaku pemilik usaha mengaku senang dengan adanya kegiatan branding yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Posko 33. “Saya senang sekali usaha saya dibranding dan dikenalkan ke masyarakat luas, karena selama ini hanya dipasarkan ke rumah-rumah tetangga dan pesanan dari warga untuk dibawa ke luar kota sebagai oleh-oleh saja”.

Setelah mendapat persetujuan dari pemilik usaha untuk melakukan branding, Mahasiswa KKN Posko 33 bersama Bu Win pemilik usaha keripik gadung mulai merancang brand atau merek yang akan digunakan pada produknya. Selain itu, Bu Win juga mengajak mahasiswa KKN Posko 33 untuk melihat proses pembuatan keripik gadung dan terlibat langsung dalam proses pembuatannya.

“Keripik gadung berasal dari tanaman umbi-umbian bernama gadung, tanaman ini biasa dikonsumsi tetapi mengandung racun yang bisa mengakibatkan pusing dan muntah jika tidak diolah dengan benar”. Terang Bu Win (Winarti) pemilik usaha keripik gadung.

Mahasiswa KKN Posko 33 turut membantu pengolahan keripik gadung didampingi langsung oleh pemilik usaha yaitu Bu Win (Winarti). Proses pengolahan keripik gadung melewati perendaman dan penjemuran sehingga memakan waktu cukup lama yaitu 5-7 hari. Bu Win juga memberikan tips pengolahan keripik gadung, “Untuk menghilangkan racun dari gadung menggunakan abu kayu bakar, dilumuri ke seluruh bagian gadung yang sudah diiris tipis kemudian diamkan semalam”.

Proses pengolahan keripik gadung cukup rumit, setelah didiamkan semalam keripik dijemur dan direndam lagi selama dua hari agar racunnya benar-benar hilang. Selanjutnya direbus sebentar kemudian dijemur hingga kering dan siap dikemas.

Selain membuat brand, KKN Posko 33 juga membantu pemasaran keripik gadung melalui media sosial. Harapannya kegiatan ini dapat membantu UMKM lokal semakin dikenal dan meningkatkan hasil penjualan.

“Dengan adanya kegiatan ini semoga keripik gadungku semakin banyak dikenal dan penjualan meningkat," kata Bu Win.



Nurul Aska

Komentar

Popular Posts