Meningkatkan Hasil Belajar Pada Orang Dewasa dengan Metode Pembelajaran Number Head Together

 


Hasil belajar merupakan perubahan perilaku seseorang yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang mana perubahan ini biasanya diperoleh oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu program pembelajaran yang mana didalamnya terdapat berbagai interaksi dari sumber dan lingkungan belajar (Rusmono, 2017). Dalam hasil belajar di dalamnya terdapat perubahan seperti pada keterampilan motorik, sikap, keterampilan intelektual, dan strategi kognitif. Hasil belajar penting untuk diketahui agar menjadi panduan sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami dan melaksanakan suatu program pembelajaran. Ketika hasil belajar rendah maka hal ini menunjukkan bahwa peserta didik kurang memahami program pembelajaran yang diajarkan, sehingga untuk meningkatkannya terdapat suatu metode pembelajaran kooperatif yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar pada orang dewasa yaitu Number Head Together (NHT).

Numbered Head Together (NHT) adalah suatu tipe model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling bertukar ide dan gagasan dalam mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Pada pembelajaran model ini, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor dari nomor kecil sampai dengan nomor besar seperti 1-5 untuk bekerja sama dalam kelompok yang diharapkan setiap anggota bertanggung jawab untuk menelaah materi yang disajikan. Model pembelajaran tipe NHT dapat digunakan pada model pembelajaran untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang.

Dalam metode pembelajaran ini ciri yang paling menonjol adalah kelompok yang bersifat heterogen, setiap anggota kelompok memiliki nomor kepala yang berbeda-beda, dan para peserta berpikir bersama (Heads Together). Selain itu pembelajaran dengan menggunakan tipe NHT ini dapat melatih peserta didik untuk saling berbagi informasi, mendengar dengan cermat serta berbicara sesuai pendapat mereka masing-masing, sehingga peserta didik dapat lebih aktif dalam pembelajaran. Adapun manfaat dari menggunakan metode ini yaitu mulai dari meningkatkan pencurahan waktu pada tugas, rasa harga diri menjadi lebih tinggi, angka putus sekolah menjadi rendah, penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar, memperbaiki kehadiran, hingga motivasi lebih besar, dan hasil belajar lebih tinggi.

Ketika model pembelajaran NHT akan dilaksanakan adapun langkah-langkah yang digunakan adalah dengan:
  • Penomoran, dalam proses ini pengajar membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3-5 orang dan memberi peserta didik nomor. Kemudian setiap peserta didik dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda,sesuai dengan jumlah peserta didik di dalam kelompok.
  • Mengajukan Pertanyaan, dalam proses ini, pengajar mengajukan pertanyaan kepada peserta didik sesuai dengan materi yang sedang dipelajari yang bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.
  • Berfikir Bersama, dalam proses ini, peserta didik berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan. Peserta didik juga menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dari pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
  • Pemberian Jawaban, pengajar memanggil satu nomor tertentu, kemudian peserta didik yang nomornya sesuai dengan yang dipanggil oleh guru mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Selain dapat meningkatkan hasil belajar, terdapat kelebihan yang dimiliki oleh penggunaan metode ini yaitu setiap siswa menjadi siap terhadap pembelajaran, siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dan siswa yang lebih menguasai materi dapat mengajari siswa yang kurang menguasai materi. Namun dibalik itu terdapat pula kekurangan nya yaitu kemungkinan siswa yang pernah dipanggil untuk menjelaskan oleh pengajar akan kembali dipanggil untuk menjelaskan dan tidak semua anggota dalam kelompok pembelajaran memiliki kesempatan untuk menjelaskan. Sehingga diharapkan dapat menggunakan metode ini dengan efektif agar dapat menunjang hasil belajar peserta didik yang baik.

Penulis : Alya Lupita Diwanti

Komentar

Popular Posts