Workshop The Real Of Work untuk Persiapan Pasca Sarjana Oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Psikologi

 

  Sesi foto pemateri bersama wakil dekan 3 dan wakil sekretariat psikologi (Dok.ayu)

Semarang - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Psikologi mengadakan workshop berkaitan dengan persiapan pasca lulus mengenai dunia kerja yang dilakukan mulai dari pukul 08.30-12.15 di Gedung B Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) lantai 3 UIN Walisongo Semarang. 

Sambutan pertama diberikan oleh Putri Dwi Utami selaku ketua pelaksana, dilanjut dengan sambutan yang diberikan oleh ketua HMJ Psikologi Risqi Arif Fadhilah yang menyampaikan harapan agar acara berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk peserta. 

Selanjutnya pemberian sambutan oleh Sekretaris Psikologi Dr. Nikmah Rochmawati, M.Si. Beliau menyampaikan bahwa workshop kali ini akan memberikan pemahaman tentang lapangan kerja. 

"Kerja tidak lepas dari motivasi kerja, workshop ini akan diberikan pemahaman mengenai apa saja yg akan terjadi di lapangan," Kata Nikmah. 

Sambutan terakhir diberikan oleh wakil dekan 3 Bapak H. Moh Arifin, S.Ag., M.Hum. yang dinukil dari potongan hadis bahwasannya pekerjaan yang utama adalah pekerjaan yang sesuai dengan potensi. 

 "Pekerjaan apa yang paling utama? yaitu pekerjaan yg sesuai dgn potensi yg dimiliki," Ungkap Arifin.

Pemberian materi Linda Tetelepta S.A.P, MM, CPHCM sebagai Praktisi HR bersertifikat PIO. Akhir-akhir ini muncul pertanyaan mengenai generasi sekarang akan setangguh apa dalam mengatasi dunia kerja? Dengan mengikuti workshop ini pertanyaan tersebut akan terjawab.

Obsesi utama kita terhadap pekerjaan adalah karir dan kita bebas memilih posisi yang diharapkan, kebanyakan orang tidak memiliki cita-cita mengenai jabatan karirnya, 

"Kalian harus mempunyai cita-cita mengenai karir kalian, jangan bilang pasrah saja terhadap pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan," Ungkap Linda.

Dalam tujuan kerja dibutuhkan tingkatan yang dipakai oleh Abraham Maslow meliputi kerja untuk mencari uang, untuk status di masyarakat, penghargaan diri dan aktualisasi diri. Namun dalam dunia kerja tidak selamanya mulus, pasti terkadang muncul overload terhadap pekerjaan yang dilakukan, sehingga muncul keinginan untuk mundur dan kekurangan motivasi.

Untuk itu sebelum menjadi bagian dalam perusahaan tersebut harus ditanyakan mengenai masa depan perusahaan beberapa tahun kedepan, kompensasi yang didapatkan, dan bagaimana beban kerjanya. 

 " Yang harus kalian lihat, perusahaan ini ada masa depan nya apa nggak untuk beberapa Tahun kedepan? Apa saja kompensasi yang diberikan (bedanya dari yang tetap dengan yang tidak), kemudian bagaimana beban pekerjaannya". Jelas Bu Linda

Di akhir pemberian materi, audience diberi kesempatan untuk bertanya, kemudian terdapat salah satu audience bertanya mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang HR.

"Untuk menjadi HR yang kompeten, kemampuan apa saja yang harus dimiliki? Bagaimana cara mengatasi perilaku orang pada saat ini? Dan pengkaitannya dengan omnibus law?” Tanya Daffa. 

Kemudian beliau menjawab bahwa untuk menjadi HR yang kompeten dan menyesuaikan kondisi person pada saat ini harus paham mengenai permasalahan hukum, ketagakerjaan, training dan analisis dengan baik. 

“Harus selalu update tentang permasalahan tentang hukum dan ketenagakerjaan dan mampu mengerjakan dengan baik proses rekrutmennya adalah kunci utama menjadi HR yang baik, misalnya ketika kompetensi HR yang fokus dibagian people development adalah dengan mengetahui pelatihan, meliputi training dan analisis yang baik atas hasil dengan memanfaatkan skala liker, untuk omnibus law saya tidak akan menyinggung karena penetapannya belum seutuhnya tetap,” Jelas Linda.

Kemudian untuk mengakhiri penjelasan Bu Linda berharap acara ini dapat bermanfaat “Apapun yang disampaikan semoga bermanfaat”. Ucap Bu Linda untuk mengakhiri penjelasannya dan sebagai tanda sampai di penghujung acara workshop ini dan ditutup dengan sesi foto bersama.

Tujuannya diadakan workshop ini adalah memberikan bekal yang bermanfaat untuk kedepannya dan menjadi pengalaman yang bisa dipakai oleh mahasiswa pasca lulus serta dapat memahami seputar dunia kerja.

“Tujuannya kami membuat workshop ini sebagai terobosan baru yang nantinya memberikan manfaat dan pengalaman yang akan di pakai kedepannya, ketika saya menanyakan kepada kakak-kakak KKN ternyata mereka banyak yang mengatakan tidak paham mengenai analisis beban kerja dan seputar perundang-undangan ketenagakerjaan,” Ungkap Rizqi.

Diharapkan untuk acara kedepannya dapat lebih baik lagi dan peserta lebih aktif sehingga dapat menyerap materi dengan maksimal. 

“Harapannya semoga kedepannya acara yang kami lakukan dapat lebih baik lagi, peserta lebih aktif dalam bertanya, dan menyerap ilmu yang diberikan,"Kata Putri sebagai statemen penutup. 

Komentar

Popular Posts