Kesehatan Masyarakat


Kesehatan merupakan masalah yang tidak pernah berhenti, Mulai dari kesehatan pribadi, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat. Awalnya masalah pribadi, namun kini kesehatan menjadi masalah di lingkungan sosial. Kurangnya kesadaran pribadi menjadi faktor utama penyebab masalah yang mengancam kesehatan banyak orang. Misalnya di Indonesia sendiri, masalah yang paling klasik adalah kesadaran masyarakat untuk meletakkan sampah di tempat yang tepat. Namun, kita melihat di setiap sudut kota selalu ada tumpukan sampah, sungai penuh dengan sampah. Hasil dari membuang sampah sembarangan adalah bau yang tidak sedap, yang mengganggu kesehatan sistem pernafasan dan menarik banyak serangga dan bakteri, yang niscaya akan mengganggu kesehatan kita. Sampah juga dapat menghalangi sungai dan menyebabkan banjir, dan bersama dengan sampah, tumpukan sampah dapat menyebabkan banjir. 

Masih terkait kurangnya kesadaran diri, masalah kesehatan ini bermula dari kepedulian terhadap lingkungan. Lihatlah era modern, terutama di kota-kota besar, di mana gedung-gedung tinggi menutupi daerah tangkapan air. Jangan heran jika banjir mudah terjadi setiap kali hujan. Pembangunan pabrik mulai merajalela, dan pembangunan pabrik kini ada di pedesaan, tidak hanya di kota. Pembangunan pabrik memiliki banyak dampak bagi kesehatan, misalnya membuang limbah basah ke sungai akan merusak ekosistem sungai dan menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu kesehatan warga sekitar. Belum lagi pabrik tersebut juga menyebabkan pencemaran udara akibat asap selama proses produksi. Jika pabrik terus membuang limbah sembarangan, maka akan sangat merugikan kesehatan masyarakat sekitar bahkan merugikan kelangsungan hidup planet ini. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan pribadi untuk meningkatkan kesehatan sosial dan meningkatkan kualitas lingkungan yang rusak ini. Intinya, ada dua jenis kesadaran yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat saat ini. Itulah kesadaran diri dan kesadaran pemerintah. Berikut ini adalah penjelasan rinci.

Kita awali dulu dengan kesadaran diri, dari kesadaran diri kita bisa mengajak orang lain untuk mewujudkan hidup sehat. Pertama, ubah kebiasaan membuang sampah. Hindari membuang sampah sembarangan di manapun di pinggir jalan, tepi sungai atau di lingkungan yang bersih. Jika Anda memiliki sampah rumah tangga, kumpulkan dan buang ke tempat pembuangan sampah. Kedua, setelah terbiasa membuang sampah, terapkan 3 R (Reduse, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari. Gunakan kembali, gunakan barang ramah lingkungan.Misalnya pergi berbelanja membawa kantong belanja sendiri untuk menggurangi jumlah plastik yang beredar. Reuse, menggunakan kembali barang-barang yang kita pakai. Misalnya pakailah botol air minum yang bisa dibawa untuk berpergian daripada membeli air mineral yang akan memperbanyak sampah botol plastik. Recycle, yaitu mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai. Misalnya mendaur ulang botol bekas untuk dijadikan hiasan atau pot untuk tanaman hidroponik. Ketiga, bekerja sama dengan masyarakat untuk membersihkan lingkungan dan menjaganya tetap bersih. Gotong royong akan dilakukan secara rutin setiap saat, jika lingkungan bersih maka resiko penyakit dapat diminimalisir. Keempat, melindungi makhluk hidup dengan terus menanam pohon dan melindungi hutan dari kerusakan. Fungsi pohon adalah untuk menyerap air hujan agar tidak menimbulkan banjir. Pepohonan di hutan berfungsi sebagai paru-paru kita dan bisa menghasilkan udara bersih. Terapkan menanam di lingkungan sekitar rumah agar udara menjadi segar dan bersih serta jauh dari polusi udara yang menganggu kesehatan kita.

Setelah kesaradan diri untuk menjaga kesehatan di terapkan, rasanya tidak adil jika pemerintah sang pembuat kebijakan tidak ikut andil dalam masalah ini. Berikut ini adalah kesaradan atau peran atau partisipasi pemerintah dalam program kesehatan masyarakat. Pertama, pemerintah ikut membarikan fasilitas kepada masyarakat khususnya tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta tenaga dan transportasi yang dibutuhkan. Butuh keberanian pemerintah dalam program pembuatan TPA, karena mulau dari tempat untuk pembuangan, alat pengangkut sampah juga pekerja atau tenaga pengangkutnya. Dengan adanya TPA ini, masyarakat sangat terbantu agar tidak lagi membuang sampah sembarangan dan tidak lagi menjadikan sungai untuk TPA. Kedua, sosialisasi kembali dalam penerapan 3R di masyarakat, kadang masyarakat lupa untuk menerapkannya kembali. Jika lupa berarti hasil sampah yang dihasilakan akan selalu bertambah. Sosialisasi dilakukan pada segala aspek, mulai dari sosialisasi di sekolah, di kantor-kantor, di masyarakat/RT, di pasar/mall, dan lain-lain. Intinya adalah sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat kalangan bawah, menengah maupun atas. Ketiga, memberian sanksi yang tegas bagi penebangan hutan secara liar, sanksi yang tegas yang bisa membuat pelaku menjadi jera dan tidak melakukan penebangan liar lagi. Karena dengan sanksi yang tegas artinya menjaga kelestarian lingkungan hidup atau ekosistem hutan. Selain itu juga pemerintah harus membuat kebijakan tentang pendirian bangunan baru agar pembangunan tidak sembarangan dan menutupi resapan air. Mengadakan program penanaman pohon dan pembuatan hutan kota agar udara kota menjadi segar. Keempat, pembuatan aturan yang tegas dalam pembangunan pabrik atau industri. Yang mengatur tentang pembuangan limbah padat, cair maupun gas juga program kebijakan pabrik peduli ligkungan sekitar. Membuat lokasi hijau di daerah sekitar lokasi pabrik, agar pekerja maupun masyarakat sekitar bisa merasakan udara segar.

Kedua kesadaran baik dari diri sendiri dan pemerintah adalah sebuah cara yang saling berkaitan dan bergantung. Tujuan menciptakan kesehatan di masyarakat tidaklah tercapai jika tanpa adanya peran dari keduanya. Jika hanya kesadaran diri saja yang dijalankan tidak mendapat dukungan dari pemerintah, hasilnya akan sia-sia karena tidak ada yang memfasilitasi. Begitu pula sebaliknya, jika pemerintah telah memfasilitasi tanpa adanya kesadaran dari masyarakat akan sia-sia pula yang dilakukan oleh pemerintah. Maka penting sekali dilakukan secara bersama-sama, agar tujuan yang diharapkan lekas tercapai. Mari kita bersama-sama menjaga kesehatan dari lingkungan ini dengan memperbaki kualitas bumi yang telah rusah ini, demi kelangsungan hidup bersama. 


Oleh : Aisyah Rofifah (Mahasiswi Gizi UIN Walisongo Semarang angkatan 2018)

Komentar

Popular Posts