Stres Kuliah Online Gara-Gara Virus Corona
![]() |
Saat
ini dunia sedang memasuki periode yang menggelisahkan. Di mana lebih dari 190
negara dilanda oleh Virus Covid-19 atau sering disebut dengan Virus Corona. Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Virus Corona bisa meyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia akut sampai kematian. Gejalanya dari mulai batuk, pilek sampai
kesulitan bernapas.
Virus yang mulai muncul dan menyebar pada desember
2019 di Wuhan China ini mulai memasuki wilayah Indonesia sejak Maret 2020.
Berbagai kerugian mulai menjalar di segala lini, mulai dari kelas bawah sampai
kelas atas, mulai dari bidang ekonomi sampai bidang pendidikan.
Di Indonesia sendiri, sekolah-sekolah dari SD sampai
Kuliah diliburkan dan diganti dengan sistem daring. Di kampus khsususnya UIN
walisongo saat ini menggunakan sistem perkuliahan online. Beragam gaya belajar
mengajar baru mulai bermunculan seperti e-learning
yang disediakan kampus, presentasi lewat group wa dengan ketik atau vn, dosen
menjelaskan menggunakan video atau menggunakan aplikasi tertentu, dan masih
banyak lagi.
Namun di samping mudah, walau perkuliahan tidak
perlu keluar rumah dan berangkat ke kampus, nyatanya banyak mahasiswa yang
mengeluhkan aktivitas kuliah online. Ini disebabkan karena mahasiswa belum
terbiasa melaksanakan sistem tersebut. Pun, ternyata imbas dari adanya kuliah
online adalah mahasiswa lebih banyak dibebani oleh tugas-tugas seperti
meresume, post test, dan tugas-tugas lainnya.
Selain menumpuknya tugas, mahasiswa juga dibebankan
oleh aktivitas yang harus terus menerus standby di depan layar hp. Jika dalam
satu mata kuliah diberi waktu 100 menit dan dalam sehari jadwal di hari
tertentu ada 4 matkul. Maka mahasiswa mau tidak mau harus menyimak group selama
lebih dari 6 jam. Tidak sedikit yang mengeluhkan matanya pegal, dan merasa
pusing.
Beragam reaksi yang ditunjukan mahasiswa adalah
ketika saya melihat beberapa story WA teman saya. Ada yang menulis “Wes mbuh pusying”, “Dosen apakah kau tidak
tenang kalau gak ngasih tugas? Apakah malemnya kau mimpi buruk sehari tanpa
ngasih tugas?”, Mau nikah ajah sama pangeran arab, pliss pusing”, dan masih
banyak lagi.
Tulisan-tulisan semacam itu turut menghiasi daftar
story kontak WA saya sejak dimulainya perkuliahan online. Ini membuktikan bahwa
mereka kurang nyaman dengan adanya perubahan gaya belajar tersebut. Dan
perubahan sistem pembelajaran seperti itu dapat memicu stres. Stres sendiri
menurut Mc Nerney merupakan reaksi dari fisik, mental, dan kimiaiwi dari tubuh
terhadap situasi yang mengejutkan, menakutkan, membingungkan, merisaukan dan
membahayakan seseorang, lalu menurut Hawari (2011) bentuk stres di lingkungan
pendidikan adalah merasa takut meghadapi ujian, merasa tidak percaya diri dalam
bertindak, merasa tidak mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, kecewa,
dan merasa gurunya tidak adil.
Penyebab stres bisa dari berbagai macam, namun dalam
kasus ini penyebab stres yang dialami mahasiswa UIN Walisongo Semarang adalah karena
faktor keadaan. Keadaan atau kondisi perubahan dalam proses perkuliahan.
Beberapa gejala yang muncul yaitu seperti gejala
emosi yang mudah sensitif dan bingung karena kuliah lewat group wa tidak
kondusif, suasana hati yang mudah berubah. Lalu gejala fisik yang muncul
seperti pusing akibat terus menerus menatap layar hp/laptop, mata pegal, sulit
tidur karena memikirkan banyaknya deadline tugas. Gejala kognitif seperti sulit
memusatkan perhatian saat kuliah di group WA karena tidak sesuai dengan gaya
belajarnya. Dan gejala perilaku seperti tidak napsu makan akibat memikirkan
tugas yang menumpuk.
Tentunya reaksi-reaksi tersebut mulai dirasakan
mahasiswa terutama sejak adanya perkuliahan online ini. Berbagai perubahan yang
justru memudahkan ternyata tidak selamanya membawa dampak baik. Maka mau tidak
mau mahasiswa harus bisa belajar membiasakannya. Karena kita tidak tahu sampai
kapan virus covid-19 ini akan berhenti meneror seluruh masyarakat Indonesia.
Anggap saja ini sebagai proses baru yang dapat kita
serap ilmu dan pengalamannya untuk bekal di masa depan. Jangan lupa jaga
kesehatan dan ikuti himbauan dari kampus maupun pemerintah dalam rangka
bergerak bersama menangkal Virus Covid-19 dengan tetap #dirumahaja.
Oleh : Indriyani (LPM Esensi)
Komentar
Posting Komentar