[Puisi] Relung Jiwa
WEEKLY POST
Di palung hati yang tak lekang dimakan usia, Terukir namamu, aksara cinta yang tak terhina. Bukan gemuruh ombak yang sesaat memecah sunyi, Melainkan sungai teduh, mengalir abadi.
Setiap helai kenangan adalah permata berharga, Menyusun mozaik kisah, takkan pernah sirna.
Bukan hanya tatap mata yang dulu membakar jiwa, Namun kehangatan senyum, penawar segala lara. Bukan janji terucap di bawah rembulan fana, Melainkan ikatan batin, tak terjamah oleh bencana. Dalam diam pun, hati kita saling berbisik mesra, Mengerti tanpa kata, dalam suka maupun duka.
Bukan lagi tentang fisik yang mempesona, Melainkan tentang jiwa yang saling menerima. Kekurangan dan kelebihan, kita rangkul bersama,
Menyempurnakan langkah, dalam suka cita sederhana. Ego yang dulu membara, kini mereda perlahan, Diganti pengertian tulus, tak mengharap imbalan.
Editor: Difa Septiari Dinarsih
Komentar
Posting Komentar