Indonesia Gelap: Mahasiswa Semarang Raya Gelar Aksi Tuntut Keadilan dalam Kebijakan Pemerintah


ESENSIMEDIA.COM - Senin (18/02/2025) Terjadi aksi demontrasi di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, aksi ini merupakan gabungan dari aliansi BEM Semarang Raya yang menuntut dibatalkannya kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Aksi ini di mulai pada pukul 13.00 WIB namun baru memasuki area demo sekitar 13.30 WIB. Aksi demo menempati dua titik koordinasi yaitu di Balaikota Semarang dan kantor Gubernur Jawa Tengah.


Demonstran dalam aksi ini mereka menuntut terkait kebijakan tentang INPRES Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN tahun 2025 dimana pemangkasan APBN serta APBD yang dilakukan menimbulkan kontra sehingga memberikan dampak kepada beberapa sektor, terutama sektor pendidikan.

Vava Ariella Aufa Azura salah satu demonstran dari Universitas Diponegoro menjelaskan alasan diadakanya aksi ini "Efisiensi INPRES ini menyengsarakan semuanya, ini juga salah satu poin penting kita untuk ikut serta turun membersamai Semarang Raya, hasil yang diinginkan sesuai konsolidasi aksi damai. Ada 9 tuntutan yang dimana hampir semua berkaitan dengan INPRES efisiensi anggaran." Ujarnya.


Muhamad, salah satu pedagang memaparkan tanggapannya terkait demo kali ini "Pemerintah harus ada pengawasan, kita sebagai masyarakat harus mengawasi program pemerintah yang belum berjalan secara maksimal dan kebijakan yang dibuat harus ada keuntungan buat rakyat kecil jangan sampai kebijakan itu malah menyusahkan rakyat kecil."

Tajuk aksi "Indonesia Gelap" dapat dimaknai sebagai ketakutan dan kekhawatiran warga terhadap nasib depan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.


Kebijakan pemerintahan sekarang dinilai tidak mendukung kepentingan rakyat. Karena itu, aksi demo "Indonesia Gelap" digelar sebagai pengingat bagi pemerintah saat merumuskan kebijakan. Pemerintah diminta melihat semua aspek dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia agar berpihak kepada rakyat.


Beberapa tim medis juga siap di beberapa titik untuk memberikan penolongan pertama jika nantinya terjadi kericuhan "Kami, sebagai tim medis secara sukarela, siap membantu dalam aksi ini. Sebagian dari kami merupakan anggota komunitas MAPALA, sehingga kami telah memiliki dasar pengetahuan tentang penolongan pertama," ujar salah satu tim medis.


Aksi ini berakhir sekitar puukul 18.30 WIB, di mana sebagian peserta mulai mundur dan beberapa di antaranya membubarkan diri. Sekitar pukul 19.00, petugas kebersihan mulai membersihkan sisa-sisa bekas aksi.


Reporter: Wahyu Nugroho, Widi Astuti, Zahra Nur Azizah

Fotographer: Amarylis Rose Vi


Editor: Difa Septiari Dinarsih 



Komentar

Popular Posts