Seruan Aksi Kecam Truk Bermuatan Lebih, Buntut dari Kecelakaan Maut di Ngaliyan Empat Hari Lalu
ESENSIMEDIA.COM - Senin (24/10/2024) pukul 16.00 WIB yang bertempat di jembatan atas tol Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan, mahasiswa UIN Walisongo Semarang melakukan aksi pengecaman terkait jam operasional truk bermuatan melebihi 8 ton. Hal ini sebagai tindak lanjut kejadian pada tanggal 21 November 2024 dimana terjadi kecelakaan truk akibat rem blong yang memakan korban jiwa dan kerugian finansial dimana truk tersebut berkendara bukan pada jam operasionalnya yaitu pukul 23.00 - 04.00 WIB dan membawa muatan lebih dari 8 ton. Kejadian tersebut membuat geram masyarakat dan juga mahasiswa di sekitar lokasi kejadian karena ini bukanlah sekali dua kali terjadi kecelakaan truk di daerah Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan.
Seruan aksi ini bertujuan untuk meminta keadilan atas kendaraan bermuatan lebih yang tidak mengikuti aturan dari pemerintah terkait jam operasional.
"Kami akan mengawal dan mengadvokasi penuh seluruh keresahan-keresahan masyarakat Semarang khususnya Ngaliyan sebagai langkah dalam mengawal korban untuk mendapatkan kompensasi yang adil, kemudian melakukan audiensi-audiensi. Pihak kepolisian juga diharapkan untuk membuat pos-pos di beberapa titik strategis guna mengantisipasi truk-truk bermuatan besar," ungkap Muhammad Bagas yang merupakan salah satu mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
Orasi diserukan untuk mengutarakan kemarahan yang terpendam akibat peristiwa yang terjadi empat hari lalu, dengan mengutuk tindakan pengendara dan pemilik usaha yang terlibat. Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu berhati-hati dan senantiasa berdoa demi keselamatan bersama.
Pada aksi ini juga mengecam pihak walikota yang tidak segera membuat antisipasi jalan evakuasi yang diserukan dalam orasi oleh salah satu mahasiswa UIN Walisongo Semarang "Pada UUD (Undang-Undang Dasar) dinyatakan bahwa di jalan yg begitu ekstrem harus ada jalan darurat yang mana ini merupakan upaya preventif untuk mengurangi angka kecelakaan. Namun nyatanya tidak ada," ungkapnya saat orasi.
Pada saat aksi dilaksanakan, masih terdapat beberapa truk yang bermuatan lebih melewati Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan pada jam yang bukan operasionalnya, dimana akhirnya diberhentikan oleh para mahasiswa dan pihak kepolisian yang berada di tempat untuk memberikan sanksi tegas pada supir truk tersebut.
"Selalu utamakan keamanan dan keselamatan dalam berlalu lintas, kami kepolisian juga menghimbau dan memberikan edukasi kepada masyarakat mulai dari unit terkecil seperti selalu menggunakan helm, membawa kelengkapan surat kendaraan maupun identitas, sampai roda empat dan untuk kendaraan besar biasanya kita lakukan penyuluhan kepada perusahaan-perusahaan," tutur Indra Romantika selaku kepala kepolisian sektor Ngaliyan.
Reporter: Yohana Gabriella dan
Wasril Hafifi
Editor: Lulus Anggun
Komentar
Posting Komentar