[Resensi Film] Bad Genius

 WEEKLY POST

(cr: Google)

Penulis Resensi: Lutfi Kharisma

Judul              : Bad Genius

Tanggal Rilis  : 23 Agustus 2017 (Indonesia)

Sutradara       : Nattawut Poonpiriya

Bahasa            : Thailand

Ditulis Oleh    : Nattawut Poonpiriya; Tanida Hantaweewatana; Vasudhorn Piyaromna

Penata Music : Hualampong Riddim

Produksi         : Jor Kwang Films

Tokoh Film    :

1.      Chutimon Chuengcharoensukying sebagai Lynn (siswi jenius)

2.      Chanon Santinatornkul sebagai Bank (siswa jenius)

3.      Eisaya Hosuwan sebagai Grace (teman baik Lynn)

4.      James Teeradon Supapunpinyo sebagai Pat (Pacar Grace)

Resensi           :

Bad genius adalah sebuah film yang mengisahkan sekelompok anak sekolah yang berusaha untuk masuk system seleksi penerimaan mahasiswa ke perguruan tinggi Amerika Serikat yang dikenal dengan SAT, atau difilm Bad Genius ini bernama STIC dengan memanipulasi sistemnya. Semuanya berawal dari Lynn masuk ke sekolah barunya yang dianggap oleh sang ayah akan memberikan peluang besar agar Lynn bisa melanjutkan sekolah ke luar negeri. Lynn adalah siswa yang tergolong genius.

Suatu hari, Lynn bertemu dengan Grace yang merupakan siswi cantik, ceria, periang, namun bodoh. Lynn dan Grace berteman dengan baik smapai pada akhirnya, Grace memperkenalkan Lynn pada pacarnya yang bernama Pat. Pat adalah seorang anak yang malas namun kaya raya. Pat ingin memanfaatkan kejeniusan Lynn yaitu dengan menawarkan Lynn menjalankan operasi system menyontek massal yang diikuti oleh murid di sekolah itu. Pada awalnya Lynn menolak, namun karena kondisi ekonomi Lynn yang memperhatinkan akhirnya dia menerima tawaran tersebut.

Dalam perjalanan menjalankan bisnis menyontek tersebut, Lynn, Grace, dan Pat bertemu dengan Bank. Bank ini adalah siswa jenius yang merupakan saingan terberat Lynn.  Bank dan Lynn dapat diibaratkan seperti saudara kembar namun berbeda karakter dan jenis kelamin. Mereka berdua sama-sama berasal dari keluarga yang kurang mampu yang terjebak dalam sekolah yang unggulan dan elit. Lynn dan Bank sama-sama diasuh oleh orang tua tunggal dan keduanya juga mempunyai rasa tanggung jawab atas kondisi keluarga. Namun Lynn dan Bank mempunyai sifat yang berbeda, Lynn memandang membantu temen yang lain sebegai pekerjaan sampingan sebagai bisnis, sedangkan Bank memegang prinsip untuk tidak menyontek atau memberikan contekan kepada siswa lain.

Kemudian, pada suatu hari Grace bercerita pada Lynn, jika ia dan Pat ingin kuliah di luar negeri. Namun hal itu pasti mustahil bagi mereka. Sehingga pada akhirnya, Pat meminta Lynn untuk membobol system pengawasan ujian internasional STIC. Namun Lynn mengatakan bahwa dia tidak bisa jika bekerja sendirian, dia meminta Bank untuk bergabung. Pada awalnya Bank menolak, namun karena kondisi ibu Bank yang sakit dan membutuhkan banyak uang, akhirnya Bank menerima tawaran tersebut. Namun rencana proyek “haram” membobol system pengawasan ujian internasional STIC tidak berjalan lancar. Bank dan Lynn ditangkap oleh pengawas ujian dan dilaporkan ke polisi.

Kelebihan Film:

Film ini merupakan film yang memuat beberapa genre seperti drama, school, thriller, dan crime yang membuat penonton tidak merasa bosan. Pengambilan gambar yang menarik menutupi kekurangan di film ini yang dirasakan oleh hampir semua penonton. Selain kritik terhadap sistem pendidikan, Bad Genius mengungkap realitas yang sering kita jumpai mengenai predikat sekolah unggulan, di mana citra sekolah dianggap segalanya.

Kekurangan Film:

Alur pada bagian setelah penangkapan Bank dan Lynn tidak jelas dan membuat bingung.


Editor: Lulus Anggun

Komentar

Popular Posts