[Artikel] Stop Skip Sarapan! Yuk Cari Tau Pengaruh Kebiasaan Sarapan Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa
WEEKLY POST
Sarapan merupakan asupan makanan pertama yang diterima oleh tubuh setelah tubuh tidak menerima asupan nutrisi pada malam hari ketika sedang tidur. Sarapan penting bagi tubuh karena sarapan menjadi sumber energi tubuh untuk melakukan aktivitas pada siang harinya. Sepertiga kebutuhan energi didapat dari sarapan, sedangkan sisanya berasal dari asupan makan siang dan makan malam.
Sarapan pagi sangat penting bagi tubuh. Meskipun demikian, sebagian orang masih belum mengetahui dampak negatif yang akan ditimbulkan jika sering melewatkan sarapan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013), menunjukkan 16,9-50% anak usia sekolah dan remaja, serta 31,2% orang dewasa di Indonesia sering melewatkan sarapan. Melewatkan sarapan membuat tubuh tidak mendapat asupan nutrisi untuk menghasilkan energi. Semua nutrisi yang diperoleh dari makan malam telah diubah menjadi energi dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Hal ini mengakibatkan pada pagi hari kadar glukosa dalam darah menurun.
Sarapan tentunya bukan sekadar makan saja, melainkan harus memperhatikan nutrisi dalam makanan yang dimakan, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Pada masa remaja kekurangan gizi berdampak pada aktivitas pembelajaran seperti lesu, lelah, pertumbuhan terhambat, dan menurunnya konsentrasi belajar. Melewatkan sarapan mengakibatkan berkurangnya glukosa tubuh sebagai sumber energi utama. Hal ini berdampak dan berpengaruh kinerja organ termasuk otak.
Melewatkan sarapan miliki efek negatif yang dapat membahayakan kesehatan, sebab melewatkan sarapan pagi dapat mengakibatkan tubuh kekurangan glukosa sehingga berdampak terhadap aktivitas tubuh seperti kemampuan berpikir dan terganggunya konsentrasi (Saragi, 2015). Kadar gula darah yang normal bermanfaat dalam mengoptimalkan kemampuan berkonsentrasi. Hal ini memiliki dampak positif terhadap produktivitas. Kebiasaan makan pagi khususnya pada pelajar dan mahasiswa perlu diperhatikan, sebab kebiasaan makanan pagi yang teratur memiliki korelasi positif terhadap tingkat kemampuan konsentrasi daripada tidak melakukan sarapan. Dalam Ahmad (2012) disebutkan manfaat sarapan diantaranya yaitu memberikan energi untuk otak, meningkatnya asupan protein, daya ingat, dan toleransi stress.
Editor: Lulus Anggun
Referensi :
Ahmad. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Hardiansyah. (2012). Jenis Pangan Sarapan dan Perannya dalam Asupan Gizi Harian Anak Usia 6-12 Tahun di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan 7(94).
Santoso, R. (2019). Hubungan Sarapan Pagi dengan Tingkat Antensi. Eprints UMY.
Saragi. (2015). Hubungan Sarapan Pagi dengan Aspek Biologis Anak Usia Sekolah. Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas Riau 2 (No 2).
Komentar
Posting Komentar