[Artikel] Vape dan Rokok, Manakah yang Lebih Berbahaya?

WEEKLY POST

(cr: Pinterest)

Penulis: 

Perokok di Indonesia tergolong tinggi, yang merupakan suatu hal wajar apabila melihat seseorang merokok di tempat umum, hanya di tempat tertentu yang terdapat kata “dilarang merokok” karena pada dasarnya merokok sudah termasuk kebiasaan yang sering terjadi di lingkungan sehari-hari, tidak memandang usia maupun jenis kelamin.

Bahaya merokok merupakan masalah yang belum bisa terselesaikan. Banyak dari individu yang menghiraukan bahaya merokok bagi kesehatan. Beberapa dari mereka merokok karena pengaruh lingkungan atau gaya pertemanan, lalu ada juga yang merokok dikarenakan tekanan atau stress, tidak sedikit juga yang hanya karena mencoba-coba. Apalagi seiring berkembangnya zaman rokok konvensional sudah tersaingi dengan munculnya rokok elektrik (vape) yang dimana para perokok beralih ke rokok elektrik dengan alasan bisa terlepas dari kebiasaan merokok. Namun kenyataannya, rokok elektrik pun sama bahayanya yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Rokok konvensional dapat menimbulkan efek relaksasi dan kenyamanan bagi penggunanya. Namun, dari sisi kesehatan, rokok yang berbahan daun tembakau mengandung sejumlah zat kimia yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan penggunanya dan orang-orang disekitarnya. Dampak buruk yang dimaksud di antaranya: penyakit kanker, penyakit paru-paru kronis, strok dan serangan jantung, katarak, dan kanker leher rahim dan keguguran bagi perempuan.

Rokok elektrik salah satu hal yang popular di kalangan remaja. Tidak asing bagi kita apabila mendengar kata rokok elektrik atau yang bisa disebut dengan vape. Sering kali usia remaja atau anak-anak sudah menggunakan rokok elektrik, karena menurut mereka suatu hal yang kekinian dan dapat dijadikan sebagai pelengkap fashion supaya terlihat lebih keren, penggunaan rokok elektrik ini tidak dapat semua orang lakukan karena harganya yang cukup mahal. Sehingga dengan adanya rokok elektrik ini dapat membuat seseorang lebih terlihat berkelas dan meningkatkan rasa percaya diri.

Rokok elektrik atau vape merupakan perangkat berdaya listrik dengan bermacam desain yang berfungsi memanaskan aerosol e-liquid yang mengandung nikotin, propilena, glikol, gliserin, dan berbagai perasa aditif untuk menghasilkan aerosol untuk dapat dihirup. Rokok elektrik populer karena klaim yang menyatakan rokok elektrik merupakan perangkat yang lebih aman dan sehat dibandingkan dengan rokok konvensional. Namun, pada dasarnya penggunaan rokok elektrik yang terus menerus dapat menyebabkan peningkatan adrenalin, tekanan darah meningkat, menimbulkan rasa ketagihan, keracunan, pneumonia, asma, gagal jantung hipotensi serta luka bakar akibat dari meledaknya rokok elektronik di mulut.

Dengan demikian, rokok konvensional sama bahayanya dengan rokok elektrik. Karena keduanya dapat membahayakan kesehatan paru-paru serta dapat menimbulkan rasa ketagihan atau adiksi. Banyak komponen dalam vape (rokok elektronik) yang tidak terdapat pada rokok konvensional, begitu pula sebaliknya.


Editor: Lulus Anggun

Daftar Pustaka:

Adi Jahyadi, A.J. (2023) ‘Ngevape: Peralihan, Etika, dan Penolakan Penggunaan Vape di Kalangan Mahasiswa’, Emik, 6(1), pp. 91–112.

(Pelawi and Siregar, 2023)Pelawi, K.A. and Siregar, P.A. (2023) ‘Gambaran Pengetahuan Bahaya Rokok Elektrik (Vape) Pada Remaja Putri Di Kota Medan’, JK: Jurnal Kesehatan, 1(2), pp. 287–295.

Widyantari, D.D. and Lestari, R. (2023) ‘Dampak Penggunaan Rokok Elektrik ( Vape ) terhadap Risiko Penyakit Paru’, Lombok Medical, 2(1).

Komentar

Popular Posts