[Resensi Film] Badarawuhi di Desa Penari
WEEKLY POST
Resensi Film: Badarawuhi di Desa Penari
Judul : Badarawuhi di Desa Penari
Genre : Thriller Horor
Sutradara : Kimo Stamboel
Produksi : Manoj Punjabi
Tanggal Rilis : 11 April 2024
Durasi : 122 menit
Pemeran :
-
Aulia Sarah sebagai Badarawuhi
-
Maudy Effrosina sebagai Mila
-
Jourdy Pranata sebagai Yuda
-
Moh. Iqbal Sulaiman sebagai Jito
-
Ardit Erwandha sebagai Arya
-
Claresta Taufan Kusumarina sebagai Ratih
-
Diding Boneng sebagai Mbah Buyut
-
Aming sebagai Mbah Buyut Muda
-
Dinda Kanyadewi sebagai Jiyanti: Ibu Ratih
-
Baiq Nathania Elvaretta Sagita sebagai Jiyanti Muda
-
Pipien Putri sebagai Mbah Putri
-
Maryam Supraba sebagai Inggri: Ibu Mila
-
Princeza Leticia sebagai Inggri Muda
-
Bima Sena sebagai Prabu
-
Putri Permata sebagai Sundari
- Baiq Vania Estiningtyas Sagita sebagai Santika
B. Isi
Resensi
Berlatarkan
tahun 1980, dikisahkan tentang Mila dan sejumlah kerabatnya yang mencari
keberadaan Desa Penari. Hal ini dilakukan Mila untuk menyembuhkan
penyakit ibunya, yang diduga berkaitan dengan sesuatu di desa tersebut. Dalam
perjalanan mencari desa tersebut sangat panjang dan mengganjilkan, mulai dari mendatangi
salah satu teman dari krabat nya untuk dimintai tolong, menyusuri hutan dan
melewati dupa dupa di sepanjang perjalanan, hingga diteror oleh seorang
penunggu desa tersebut.
Pada awal nya semua berjalan normal, mereka menyusuri desa
dan menanyakan dimana rumah tetua, namun sayangnya tetua desa tersebut sedang
pergi keluar desa. Namun, Mila tetap kekeuh untuk menunggu sampai tetua
kembali. Berakhirlah mereka tidur di sebuah saung dan Mila tidur di salah satu
rumah warga setempat. Pada sutau malam, Mila terbangun karena haus, ia berjalan
dengan pelan agar tidak menimbulkan suara sesuai permintaan Ratih. Namun, tiba-tiba ia mendengar suara nyanyian dari kamar ibu Ratih, Mila mendekat kemudian
dalam sekejap dia melihat sang badarawuhi yang meminta Mila untuk mengembalikan
kawaturi nya.
Hampir setiap hari Mila dan kerabatnya itu merasakan hal yang
janggal, seperti dupa, daerah terlarang, makam yang ditutupi kain hitam, hingga
terror dari badarawuhi, entitas terkuat yang menunggu desa tersebut. Hingga
suatu malam, Ratih mengajak Mila pergi ke suatu tempat untuk mengembalikan
kawaturi tersebut, dimana tempat tersebut adalah tempat untuk pemujaan para
ruh, yang merupakan tempat terlarang di desa tersebut.
Di sana Mila tidak hanya mengembalikan kawaturi kepada
pemiliknya, namun Mila juga ditunjuk untuk menjadi dawuh selanjutnya oleh
badarawuhi. Tapi, Mila tidak mau dan berlari pulang kembali ke rumah bersama Ratih. Selama itu, terdapat perbedaan waktu antara Mila dan kerabatnya yang
mencari keliling desa. Jika Mila hanya pergi semalam, maka kerabat Mila mencari
seharian utuh, sampai-sampai mereka bertemu dengan warung yang aneh dan diberi
bingkisan untuk dibawa pulang.
Setelah bertemu Mila, mereka membicarakan semua di rumah
ratih karena hujan lebat diluar, hingga terciumlah bau dari bingkisan tadi yang
ternyata isinya adalah bangkai monyet. Hal yang menambah kesan mistis pada
malam itu. Malam itu semuanya tidur dirumah Ratih, hingga tengah malam Mila
terbangun dan seperti ada yang memanggilnya untuk ke dapur, disana ia bertemu
dengan ibu Ratih namun berjiwa ibu Mila sendiri yang berusaha memberitahu
anaknya bahwa semua yang dikatakan badarawuhi tidak boleh diikuti, berakhirlah
ibu Ratih meninggal karena ulah badarawuhi.
Keesokan harinya saat Mila dan kerabatnya ingin pulang ke
kotanya sendiri. Tetua desa mengadakan pemilihan kandidat dawuh, untuk
memperbaiki keadaan desanya yang hancur dalam semalam, lahan pertanian
mengering dan hewan hewan peliharaan mati dalam semalam. Mila yang melihat itu mencobanya,
dan terpilihlah 7 calon dawuh, termasuk Mila dan Ratih.
Hingga semua rangkaian ritual sudah dijalaninya, sampailah pada ritual menari di tempat pemujaan tersebut, sudah banyak calon dawuh yang gugur tinggal Ratih dan Mila, belum ada salah satu dari mereka yang gugur setelah sekian lama. Hingga tetua memberhentikan ritual secara paksa dan membawa 2 calon dawuh yang belum sadarkan diri itu kembali ke rumah dengan segera. Semalaman dalam rumah Ratih semua orang bingung harus berbuat apa karena pertarungan berada dalam alam lain, hingga pagi harinya dawuh telah terpilih, Mila dan kerabatnya segera kembali ke kota asalnya untuk melihat keadaan ibunya.
C. Ulasan
Film Badarawuhi di
Desa Penari ini merupakan film kedua dari KKN di Desa Penari yang
sama-sama menceritakan beberapa pemuda yang mendatangi desa penari karena suatu
hal namun, dalam film ini lebih memfokuskan cerita kepada badarawuhi itu
sendiri, jadi tidak ada sub-plot yang tidak penting dan penceritaannya juga
tidak lompat-lompat. Beberapa faktor yang membuat Badarawuhi di Desa Penari berbeda dari pendahulunya
adalah hal teknis visual seperti sinematografi, latar tempat, kostum pemain,
dan lainnya.
Contohnya, latar tempat serta kostum yang digunakan beberapa
pemain terasa lebih ‘nyeni’ sehingga berhasil menggambarkan tradisi di Desa
Penari. Meski minim jump scare, film ini juga menghadirkan
beberapa adegan gore khas
Kimo yang sukses bikin ngilu penonton. Momen gore tersebut juga berhasil dieksekusi dengan CGI dan make-up yang tidak terlihat murahan. Nuansa
horor juga berhasil dibangun melalui desain suara yang ada pada filmnya. Sebab,
ketika adegan horor sedang berlangsung, kita selalu bisa mendengar berbagai
suara aneh dan mengerikan di sekeliling, seperti suara bisikan dan musik
gamelan yang jadi ciri khas Badarawuhi.
Akting yang dilakukan para aktor pun terasa sangat nyata dan
berani hingga saya sebagai penonton dapat merasakan hadir dalam scene cerita
dan merasakan semua emosi, mulai dari takut, sedih, dan merinding. Dalam cerita
ini, saya merasakan keberanian dan kepatuhan Mila kepada ibunya, dimana Mila
harus memilih tinggal bersama ibu tercinta atau menyelamatkan nyawa, dan
ketakutan yang ada dalam mata Mila saat berada di Tengah Tengah ritual
pemilihan dawuh, semua itu terasa nyata.
Namun, menjelang endingnya
film ini masih menyisakan banyak pertanyaan, yang seolah memang disiapkan untuk
sekuel, prekuel, atau spin-off.
Meski pada dasarnya, sudah ada film KKN
di Desa Penari yang sebenarnya bersifat sebagai film orisinal
atau sekuel dari Badarawuhi. Namun, tidak dapat disangkal pensutradaraan yang diambil oleh Kimo Stamboel ini
membawa nuansa segar untuk Badarawuhi di Desa Penari yang membuat pengalaman
nonton jadi lebih seru dan berkesan.
Editor: Lulus Anggun
Komentar
Posting Komentar