Peran Self Acceptance dalam Memperkuat Kemampuan Mental

Cr. Freepik

ESENSIMEDIA.COM - Menerima diri atau self acceptance, pasti kebanyakan dari kita tidak asing dengan istilah ini, kata kata ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan fundamental sebenarnya apabila kita kulik lebih dalam lagi. Penerimaan diri sebagai langkah awal dalam perkembangan pribadi dan kesejahteraan psikologis seseorang. Namun pelaksanannya memang tidak semudah itu untuk menerima diri sendiri secara utuh, tidak sedikit orang yang terjebak dalam kompleksitas emosi negatif, standar sosial, dan tekanan lingkungan yang membuat mereka kesulitan menerima diri mereka seutuhnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi, sehingga seseorang kesulitan menerima dirinya sendiri, seperti pengalaman masa kecil mungkin ia menerima bully-an, mengalami penolakan atau kejadian traumatis di masa kecil, kemudian pengaruh media sosial tentang standar kualitas diri yang ideal, postingan yang mungkin mengarah kepada body shaming, dimana sekarang kita tidak bisa terlepas dari handphone dalam 24 jam. Norma atau pengaruh budaya juga bisa membuat seseorang kesulitan menerima dirinya, kemudian juga selain itu tidak sedikit orang-orang yang mengalami pertentangan internal antara citra diri yang diharapkan atau diinginkan dan realitas diri yang sebenarnya. Dimana semua faktor tersebut bisa menciptakan rintangan psikologis yang dapat menjadi balok-balok penghalang seseorang untuk memandang dirinya dengan penuh kasih sayang dan penghargaan. 

Penerimaan diri merupakan sikap yang mencerminkan rasa senang sehubungan dengan kenyataan diri sendiri (Rohmah, 2004). Penerimaan diri tidak hanya tentang menerima diri sendiri begitu saja, tetapi juga mau dan mampu untuk melanjutkan hidup di dalam diri yang sekarang ini bersama kita. Melanjutkan hidup dengan kondisi fisik yang sedemikian rupa dengan segala kekurangan dan tentunya kelebihan yang dimiliki diri sendiri. Ketika kita mau dan mampu berarti kita telah berhasil mengakui dan memeluk ketidaksempurnaan. Tentunya untuk menerima diri sendiri membutuhkan proses yang mungkin berbeda antara satu individu dengan yang lainnya dan juga dibutuhkan refleksi mendalam terkait dengan nilai, keinginan, dan impian individu. Tidak sampai hanya sekedar menerima saja namun juga memberikan ruang untuk pertumbuhan dan perbaikan diri. Memang dalam menerima diri sendiri artinya kita harus berdamai dengan diri sendiri dan tentunya akan ada proses sebagai rintangan yang harus bisa kita lewati. 

Penerimaan diri memiliki banyak manfaat untuk diri sendiri. Penerimaan diri membangun rasa penghargaan dan kepercayaan diri. Dengan menerima diri kita akan berusaha untuk mencintai diri sendiri secara apa adanya. Ketika kita sudah ada pada level ini maka tentunya kepercayaan diri kita akan meningkat. Ketika seseorang menerima dan mencintai diri mereka sendiri, mereka cenderung lebih percaya diri dalam menjalani hidup, mengambil keputusan, dan mengejar tujuan mereka. Keyakinan diri yang kuat juga dapat memperkuat daya tahan psikologis dalam menghadapi tekanan dan tantangan sehari-hari.

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang merasa kesulitan untuk menerima dirinya sendiri, memberikan kasih sayang dan penghargaan kepada dirinya sendiri. Mungkin sebagian dari mereka ingin memiliki kepercayaan diri yang tinggi, ingin mencintai dirinya sendiri apa adanya, namun terkadang untuk mencapai titik tersebut mereka merasa kesulitan. Menurut Sheerer faktor-faktor yang menghambat penerimaan diri yaitu sikap anggota masyarakat yang tidak menyenangkan atau kurang terbuka, munculnya hambatan dari lingkungan, memiliki hambatan emosional yang berat, selalu berfikir negatif tentang masa depan. Tanpa kesadaran dan tekad yang kuat maka seseorang tidak akan pernah bisa menerima diri dan berdamai dengan dirinya sendiri. Kembali lagi bahwa proses penerimaan diri seseorang berbeda-beda dan pasti aka nada proses yang harus dilalui, tergantung diri kita apakah akan bertahan sampai akhir dan berhasil atau menyerah dengan keadaan. 

Cr. Freepik

Seseorang  yang memiliki penerimaan diri akan memandang dirinya secara positif, mau dan mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri sehingga bisa memandang masa depan dengan positif. Menurut Johnson David ciri ciri seseorang yang menerima dirinya adalah  :

a) Menerima diri  sendiri apa adanya

Memiliki perasaan tulus, realistis, serta jujur menilai diri sendiri. Menilai diri sendiri tidak hanya dengan mengenal saja tetapi juga memahami diri sendiri. Semakin seseorang memahami dirinya sendiri maka tingkat penerimaan dirinya akan semakin tinggi, karena seseorang yang paham dengan dirinya tau apa yang dibutuhkannya dan apa yang harus dilakukannya, ia juga merasa senang terhadap apa dan siapa dirinya sesungguhnya. 

b) Tidak menolak dirinya sendiri, apabila memiliki kelemahan dan kekurangan

Ketika kita menerima diri maka kita tidak akan menolak kekurangan yang ada pada diri kita, kita tida membenci kekurangan yang ada di dalam diri, tidak menyesali diri sendiri baik siapakah kita dulu maupun sekarang, serta jujur pada diri sendiri tentang segala hal yang ada dalam diri. 

c) Memiliki keyakinan bahwa untuk mencintai diri sendiri, maka seseorang tidak harus dicintai oleh orang lain dan dihargai oleh orang lain

Seseorang yang memiliki penerimaan diri juga memiliki pandangan yang baik tentang dirinya, serta tau cara menyesuaikan atau menempatkan diri sendiri dalam lingkungan sosial. Mereka mencintai dirinya dengan level tertinggi sehingga jika ia tidak dicintai oleh orang lain bukanlah suatu masalah yang besar, ia menganggap penghargaan dan kasih sayang dari orang lain merupakan suatu bonus.

d) Untuk merasa berharga, maka seseorang tidak perlu merasa benar-benar sempurna

Meemandang dirinya secara konstan, stabil, dan tidak berubah-ubah. Seseorang yang memiliki konsep diri positif akan menilai dirinya secara positif dengan memasukkan gambaran-gambaran, kata-kata, atau penguatan yang baik dan membangun. Ia tidak pernah memandang dirinya sebagai pribadi yang negatif ketika menghadapi kegagalan. Sehingga mereka selalu merasa cukup karena merasa bahwa kelebihan dan kekurangan pasti ada dan saling beriringan. Konsep diri yang positif membantu seseorang untuk maju dan memiliki kepercayaan diri yang baik. 

Penerimaan diri menghasilkan konsep diri yang positif, menurut Brooks dan Emmart orang dengan konsep diri positif memiliki ciri sebagai berikut :

1) Merasa mampu mengatasi masalah, pemahaman diri subjektif untuk mengatasi masalah-masalah yang bersifat objektif. 

2) Merasa setara dengan orang lain. Individu tidak merasa kurang atau lebih dari orang lain, karena sadar bahwa seseorang lahir tidak serta merta dengan pengetahuan dan kekayaan namun semuanya diperoleh dari proses belajar dalam hidup. 

3) Menerima pujian tanpa rasa malu, mereka menyadari bahwa pujian atau penghargaan layak untuk diterima semua orang termasuk dirinya setelah berhasil melakukan suatu pekerjaan tertentu.

4) Merasa mampu memperbaiki diri, mereka mampu merefleksikan diri dengan jujur dan memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.

5) Memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menghasilkan pekerjaan yang berguna.

Self acceptance memiliki peran yang sangat penting dalam perjlanan menuju kesejahteraan mental. Menerima diri dengan sepenuh hati merupakan langkah awal yang fundamental untuk meperkuat kemampuan mental. Dapat dibayangkan jika seseorang memiliki dasar penerimaan diri yang tidak kokoh maka dalam menghadapi berbagai problematika dan rintangan dalam kehidupan sehari-hari akan terasa lebih berat untuk dihadapi. Melalui penerimaan diri yang baik individu memiliki pondasi kuat dalam menghadapi stress, mengembangkan ketahanan mental, dan kedamaian batin.

Dengan kita memahami pentingnya penerimaan diri dan mau berproses untuk berusaha menerima diri secara utuh, maka kita akan memulai perjalanan menuju kesejahteraan mental yang berkelanjutan. Karena penerimaan diri membuat seseorang lebih sejahtera secara keseluruhan, dan membuat seseorang mampu mebentuk kehidupan yang lebih bermakna dan memenuhi potensi mental diri secara penuh. 


Oleh: Aldera Jean Pramudita (Mahasiswa Psikologi semester 5, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo)

Komentar

Popular Posts