PENTINGNYA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGI) UNTUK KEHIDUPAN SETIAP INDIVIDU

Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling penting, untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tanpa belajar, manusia mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri di lingkungannya maupun kehidupannya. Maka belajar merupakan suatu kebutuhan pada setiap individu dan sebuah keharusan yang harus dipenuhi dari sejak lahir hingga akhir hayat.

Awalnya pengetahuan tentang pendidikan hanya diambil dari studi pada anak-anak dan hewan dalam belajar, dari sini lahirlah seno paedagogy yang artinya “paid” yaitu anak-anak dan seni anak-anak dan “agagos” yaitu memimpin, maka paedagogy diartikan sebagai seni mengajar anak-anak. Karena subjek pendidikan yang dihadapi pada saat ini orang dewasa yang mana memiliki karakteristik yang berbeda tentunya dengan anak-anak dalam belajar. Maka lahirlah metode belajar yang digunakan pada orang dewasa guna membantu mereka untuk belajar ( learn how to learn ) yang mana peserta didik belajar untuk memahami apa yang ada disekitarnya, karena itu adalah termasuk proses belajar. Dengan demikian, pendekatan ini disebut andragogy atau pembelajaran orang dewasa.

Seseorang dikatakan dewasa tidak hanya dilihat dari segi biologis semata, tetapi juga dilihat dari segi sosial dan psikologisnya. Secara biologis artinya sesorang disebut dewasa apabila ia telah mampu melakukan reproduksi, sedangkan secara sosial seseorang disebut dewasa apabila sudah dapat melakukan peran-peran sosial contohnya mampu menjalin hubungan dengan orang lain yang berbeda dengannya, dalam artian mampu bagaimana ia menempatkan diri dalam masyarakat. Dan secara psikologis seseorang disebut dewasa apabila sudah mampu dibebankan kepada tanggung jawab terhadap kehidupannya dan keputusan yang diambil.

Apa sih perbedaan ndragogy dan paedagogy? Berikut perbedaan mendasar antara asumsi pada andragogi dengan paedagogi :

Konsep diri

Konsep diri pada seorang anak-anak adalah mereka masih tergantung pada orang lain. Namun pada saat ia menjadi dewasa, ia menjadi semakin sadar dan merasa bahwa ia dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Di samping itu, orang dewasa biasanya telah memiliki rasa tanggung jawab, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Perubahan konsep diri dari anak-anak ke dewasa ini terdapat hubungan antara pendidik dengan peserta didik. Pada andragogi, hubungan tersebut bersifat saling membantu. Sementara pada paedagogi, hubungan tersebut bersifat didominasi (ditentukan) oleh pendidik dan bersifat mengatur peserta didik.

Pengalaman

Orang dewasa lebih banyak memiliki pengalaman dibandingkan anak-anak. Oleh karena itu, dalam pembelajaran oarng dewasa pengalaman merupakan sebagai sumber belajar. Contoh pengalaman sebagai bahan belajar komunikasi dua arah yaitu seperti diskusi, simulasi, dll. Sedangkan dalam paedagogi cenderung pada komunikasi searah yaitu seperti bercerita, memahami bacaan, dan sebagainya. Hal ini karena anak-anak pengalaman yang mereka dapat masih sedikit sehingga perlu 'diisi' pengalaman baru oleh pendidik dengan cara di atas.

Arah belajar

Pendidikan sering dipandang sebagai upaya mempersiapkan peserta didik untuk  masa depan. Tetapi pada andragogi, belajar dipandang sebagai pemecahan masalah daripada memberikan pelajaran. Berbeda dengan  paedagogi, dalam belajar lebih kepada penyimpulan informasi yang dipelajari sekarang namun digunakan pada suatu hari kelak (bersifat jangka panjang). Dengan demikian ketika masih anak-anak, kita tidak pernah tahu apa manfaat dari kita belajar matematika, bahasa, sejarah, agama, dan lain-lain. 

Kesiapan untuk belajar

Dalam andragogi, peserta didik yang memutuskan apakah yang dipelajari sesuai dengan kebutuhannya. Jadi, tugas dari pendidik dalam andragogi adalah sebagai fasilitator, yaitu mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, serta membentuk program dan kelompok belajar sesuai minat peserta didik. Sedangkan dalam paedagogi, pendidik yang memutuskan isi pelajaran dan bertanggung jawab terhadap proses pemilihan isi pelajaran serta waktu kapan mengajar.

Jadi, manfaat dari pembelajaran orang dewasa  yaitu  dapat meningkatkan kepercayaan diri, dapat berinteraksi dengan orang lain, dapat bekerja sama, bisa tanggung jawab atas kehidupannya dan keputusan yang diambil.


Oleh: Flony Syera Lestari (Mahasiswa Psikologi angkatan 2021, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang)

Komentar

Popular Posts