Konsep Pengajaran pada Orang Dewasa: Prinsip dan Implementasi
Pengajaran pada orang dewasa memiliki karakteristik yang berbeda dari pengajaran pada anak-anak atau remaja. Orang dewasa memiliki pengalaman hidup yang lebih luas, tujuan belajar yang berbeda, dan motivasi yang berbeda. Oleh karena itu, pengajaran pada orang dewasa harus didesain dengan memperhatikan karakteristik unik ini agar efektif dan menarik bagi orang dewasa.
Dalam dunia pendidikan, pengajaran pada orang
dewasa atau yang dikenal sebagai andargogi, memiliki perbedaan signifikan dengan pengajaran pada anak-anak atau
remaja yang dikenal sebagai pedagogi. Andragogi didasarkan pada prinsip bahwa orang dewasa
belajar secara berbeda dari anak-anak atau remaja. Orang dewasa cenderung lebih
mandiri, mempunyai pengalaman yang lebih luas, dan mempunyai motivasi yang
berbeda dalam belajar. Oleh karena itu, pengajaran pada orang dewasa harus
didesain dengan memperhatikan karakteristik unik ini agar efektif dan menarik
bagi orang dewasa.
Prinsip-prinsip Pengajaran pada Orang Dewasa
Dalam proses pengajaran pada orang dewasa,
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan agar proses belajar lebih
efektif dan menarik. Berikut adalah prinsip-prinsip pengajaran pada orang
dewasa yang dapat diterapkan dalam desain pembelajaran:
1. Memberikan Tujuan yang Jelas
Orang dewasa membutuhkan tujuan yang jelas dalam proses belajar. Mereka
ingin tahu bagaimana informasi yang mereka pelajari akan membantu mereka dalam
kehidupan pribadi atau profesional mereka. Sebagai instruktur, penting untuk
berkomunikasi dengan jelas tujuan dari kursus atau pelajaran dan mengaitkannya
dengan aplikasi dunia nyata. Pendekatan ini akan membantu orang dewasa tetap
termotivasi dan terlibat dalam proses belajar karena mereka dapat melihat
bagaimana materi yang mereka pelajari akan membantu mereka mencapai tujuan
mereka.
2. Memanfaatkan Pengalaman Sebelumnya
Orang dewasa membawa pengalaman sebelumnya yang
dapat dimanfaatkan dalam proses belajar. Mereka ingin dapat menghubungkan
pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya dengan apa yang sedang dipelajari.
Sebagai instruktur, penting untuk menciptakan kesempatan bagi orang dewasa
untuk berbagi pengalaman mereka dan menghubungkannya dengan materi yang sedang
diajarkan. Pendekatan ini akan membantu orang dewasa memperoleh pemahaman yang
lebih dalam tentang materi dan membuatnya lebih bermakna bagi mereka. Dengan
mengandalkan pengalaman mereka, orang dewasa dapat melihat bagaimana apa yang
mereka pelajari terkait dengan dunia nyata dan dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mandiri
Orang dewasa cenderung mandiri dan ingin memiliki
kendali atas proses belajar mereka. Mereka ingin dapat menetapkan tujuan dan
ritme belajar mereka sendiri. Sebagai instruktur, penting untuk menciptakan
lingkungan belajar yang memungkinkan pembelajaran mandiri. Pendekatan ini dapat
mencakup menyediakan sumber daya belajar yang beragam, seperti bacaan, video,
dan aktivitas interaktif. Ini juga bisa melibatkan memberikan kesempatan bagi
orang dewasa untuk bekerja secara mandiri atau dalam kelompok kecil. Dengan
memberikan kebebasan kepada orang dewasa untuk mengatur proses belajar mereka
sendiri, mereka lebih cenderung terlibat dalam proses dan merasa memiliki
pendidikan mereka.
4. Menunjukkan Relevansi
Orang dewasa ingin tahu bahwa apa yang mereka
pelajari memiliki relevansi dengan kehidupan mereka. Mereka ingin melihat
aplikasi langsung dari apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu akan membantu
mereka memecahkan masalah dunia nyata. Sebagai instruktur, penting untuk
menyediakan contoh dan studi kasus yang menunjukkan relevansi dari materi yang
diajarkan. Pendekatan ini akan membantu orang dewasa menghubungkan materi yang
mereka pelajari dengan kehidupan mereka sehari-hari dan memperlihatkan betapa
pentingnya materi tersebut dalam memecahkan masalah dunia nyata.
5. Menerapkan Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif menjadi hal yang penting
dalam proses pengajaran pada orang dewasa. Orang dewasa cenderung lebih suka
mempelajari hal-hal yang melibatkan interaksi dan diskusi dengan orang lain.
Sebagai instruktur, penting untuk memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk
berinteraksi dengan sesama peserta dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam
tentang materi yang sedang dipelajari. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan
memberikan tugas yang melibatkan kerjasama antar peserta, atau dengan
mengadakan diskusi dan forum untuk membagikan pengalaman dan pemahaman.
6. Menggunakan Teknologi sebagai Alat Bantu
Teknologi dapat menjadi alat bantu yang sangat
efektif dalam proses pengajaran pada orang dewasa. Teknologi dapat digunakan
untuk menyediakan sumber daya belajar yang beragam, untuk memfasilitasi
pembelajaran mandiri, dan untuk memberikan pembelajaran yang interaktif dan
menarik. Sebagai instruktur, penting untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat
bantu dalam proses pengajaran, sehingga peserta dapat memperoleh pengalaman
belajar yang lebih efektif dan menarik.
Implementasi Prinsip-prinsip Pengajaran pada
Orang Dewasa
Setelah mengetahui prinsip-prinsip pengajaran
pada orang dewasa, penting untuk menerapkannya dalam desain pembelajaran.
Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam
desain pembelajaran:
1. Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Berbasis
Masalah
Pendekatan pembelajaran berbasis masalah
merupakan pendekatan yang efektif dalam pengajaran pada orang dewasa.
Pendekatan ini melibatkan peserta dalam pemecahan masalah dunia nyata. Dalam
pendekatan ini, peserta diberikan tugas atau masalah yang harus dipecahkan, dan
mereka harus menghasilkan solusi yang efektif dan dapat diterapkan dalam
kehidupan nyata. Pendekatan ini sangat cocok dengan karakteristik orang dewasa
yang ingin melihat relevansi dari apa yang mereka pelajari dengan kehidupan
mereka sehari-hari.
2. Menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu
cara yang efektif untuk mengajarkan konsep-konsep yang kompleks pada orang
dewasa. Dalam pembelajaran berbasis proyek, peserta diberikan tugas atau proyek
yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Proyek ini melibatkan peserta
dalam pengumpulan data, analisis, dan penyusunan solusi. Dalam pembelajaran
berbasis proyek, peserta dapat memperoleh pengalaman belajar yang nyata dan
dapat mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam situasi dunia nyata.
3. Menggunakan Pembelajaran Berbasis Kasus
Pembelajaran berbasis kasus merupakan cara yang
efektif untuk mengajarkan konsep-konsep yang kompleks pada orang dewasa. Dalam
pembelajaran berbasis kasus, peserta diberikan sebuah kasus yang melibatkan
situasi yang kompleks. Peserta harus menganalisis kasus tersebut,
mengidentifikasi masalah, dan menghasilkan solusi yang efektif. Dalam
pembelajaran berbasis kasus, peserta dapat memperoleh pengalaman belajar yang
nyata dan dapat mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam situasi
dunia nyata.
4. Menggunakan Pembelajaran Berbasis Game
Pembelajaran berbasis game merupakan cara yang
efektif untuk mengajarkan konsep-konsep yang kompleks pada orang dewasa. Dalam
pembelajaran berbasis game, peserta diberikan sebuah permainan atau simulasi
yang melibatkan situasi yang kompleks. Peserta harus menganalisis situasi
tersebut, mengambil keputusan, dan menghasilkan solusi yang efektif. Dalam
pembelajaran berbasis game, peserta dapat memperoleh pengalaman belajar yang
menyenangkan dan menarik, serta dapat mengaplikasikan konsep yang telah
dipelajari dalam situasi dunia nyata.
Kesimpulan
Pengajaran pada orang dewasa memiliki
karakteristik yang berbeda dari pengajaran pada anak-anak atau remaja. Orang
dewasa memiliki pengalaman hidup yang lebih luas, tujuan belajar yang berbeda,
dan motivasi yang berbeda. Oleh karena itu, pengajaran pada orang dewasa harus
didesain dengan memperhatikan karakteristik unik ini agar efektif dan menarik
bagi orang dewasa.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan
dalam proses pengajaran pada orang dewasa, antara lain memberikan tujuan yang
jelas, memanfaatkan pengalaman sebelumnya, menciptakan lingkungan belajar yang
mandiri, menunjukkan relevansi, menerapkan pembelajaran kolaboratif, dan
menggunakan teknologi sebagai alat bantu. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan
dalam desain pembelajaran, seperti menerapkan
pendekatan pembelajaran berbasis masalah, menggunakan pembelajaran berbasis
proyek, menggunakan pembelajaran berbasis kasus, dan menggunakan pembelajaran
berbasis game.
Dalam dunia pendidikan, pengajaran pada orang
dewasa memiliki peran yang sangat penting. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
pengajaran pada orang dewasa dan memperhatikan karakteristik unik orang dewasa,
proses pengajaran dapat menjadi lebih efektif dan menarik. Dengan demikian,
orang dewasa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna dan dapat
memperoleh keuntungan yang lebih besar dalam kehidupan pribadi dan profesional
mereka.
Referensi
Knowles, M. S. (1970). The modern practice of adult education: Andragogy
versus pedagogy.
New York: Association Press. https://www.umsl.edu/~henschkej/articles/a_The_%20Modern_Practice_of_Adult_Education.pdf
Merriam, S. B., & Bierema, L. L. (2014).
Adult learning: Linking theory and practice. John Wiley
& Sons. https://download.e-bookshelf.de/download/0003/9722/52/L-G-0003972252-0002483324.pdf
Palloff, R. M., & Pratt, K. (2013). The
excellent online instructor: Strategies for professional
development. John Wiley & Sons.
Siemens, G. (2005). Connectivism: A learning theory for the digital age. International Journal of
Instructional Technology and Distance Learning, 2(1), 3-10. http://www.itdl.org/Journal/Jan_05/article01.htm
Oleh: Febriani Nur Islami (Mahasiswa Psikologi angkatan 2021, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang)
Komentar
Posting Komentar