APAKAH ORANG DEWASA JUGA PERLU PENDIDIKAN? DAN APA SAJA METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM PENDIDIKAN ORANG DEWASA?
Pendidikan orang dewasa adalah kegiatan membimbing dan membantu orang dewasa untuk belajar, yang berupa suatu proses penemuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sepanjang hayat terhadap sesuatu yang dibutuhkan dan diperlukan untuk kehidupanya, prosesnya tidak didasarkan pada pertimbangan pendidik, akan tetapi didasarkan pada kepentingan peserta didik itu sendiri. Karakteristik Pendidikan Orang dewasa adalah konsep untuk mengembangkan konsep diri, peranan pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi belajar, sedangkan implikasinya dalam proses pendidikan yaitu dengan lingkungan fisik,lingkungan sosial dan psikologis, diagnosis kebutuhan belajar, perencanaan yang matang, tujuan belajar yang jelas, model belajar yang partisipatif, materi dan teknik pembelajaran disesuaikan dengan pengalaman dan kemampuan fisiknya. metode dan teknik pembelajaran tidak dilakukan secara asal-asalan, melainkan harus disesuaikan dengan perkembangan dan karakteristik peserta didik yang diajar. Proses pembelajaran pada orang dewasa membutuhkan strategi tersendiri agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien.
Metode Pembelajaran Orang Dewasa
Beberapa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran orang dewasa, diantaranya yaitu:
1. Ceramah dan Tanya Jawab
Metode ceramah tanya jawab adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru pengajar peserta, peserta mendengarkan dengan teliti dan mencatat hal-hal pokok dengan menggunakan alat bantu mengajar (media) oleh guru, setelah itu guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi atau tanya jawab (J.J.Hasibuan & Moedjiono, 2010:150).
2. Demonstrasi atau Praktikum
Metode demonstrasi menurut Syaiful (2008: 210) adalah proses memberikan contoh kepada peserta didik berkaitan dengan materi, setelah itu peserta didik memeragakan ulang.Praktikum adalah kegiatan yang menuntut peserta untuk melakukan pengamatan, percobaan, atau pengujian suatu konsep atau prinsip materi pembelajaran.
3. Studi Banding
Menurut Barnadib, studi banding adalah perbandingan mempelajari secara nyata kesamaan dan perbedaan sistem dan masalah-masalah pendidikan. Studi banding adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik.
4. Diskusi Kasus dan Presentasi
Menurut Creswell (2014), studi kasus digunakan untuk menyelidiki secara cermat suatu hal dengan pengumpulan informasi lengkap menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data. Sedangkan presentasi adalah kegiatan untuk menjelaskan dan berbagai topik atau pengetahuan dengan bertujuan menyampaikan informasi atau materi dan membuat suatu ide ataupun gagasan untuk meyakinkan para audience.
5. Simulasi
Simulasi merupakan proses perencanaan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan eksperimen terhadap model mempelajari perilaku sistem atau evaluasi strategi (Shannon, 1975). Dalam metode pembelajaran simulasi ranah yang diutamakan adalah ranah keterampilan dalam mempraktekkan teori yang dipelajari, sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran, bukan hanya sebatas kemampuan dalam memahami konsep sehingga dalam proses pembelajaran peserta harus dibiasakan untuk menghadapi kondisi yang akan dihadapi di dunia nyata. Metode yang mampu menciptakan kondisi nyata ke dalam kondisi yang bukan sebenarnya adalah metode simulasi. Dengan menerapkan metode simulasi, diharapkan peserta akan memperoleh manfaat seperti, menyampaikan informasi, meyakinkan pendengar, menghibur pendengar, membuat suatu ide atau gagasan, menyentuh emosi pendengar ataupun dapat memperkenalkan diri dengan cara yang menarik.
6. Seminar atau Simposium atau Lokakarya
Seminar merupakan suatu bentuk pembelajaran di sekolah atau universitas yang dilakukan dengan cara mengkaji permasalahan dan mendiskusikannya dengan seorang profesor atau orang yang ahli di bidangnya. Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang diperbincangkan. Untuk dapat memahami tentang ilmu pengetahuan terdapat dua perbedaan yaitu bersifat objektif dan bersifat perasaan (common sense), namun dalam seminar yang bersifat ilmiah, dalam mengemukakan pendapat baik secara lisan maupun tulisan, sebaiknya disertai dengan argumentasi yang bersifat objektif. Menurut Lunandi (1987), proses belajar terdiri dari proses penataan pengalaman dan proses perluasan pengalaman. Penggunaan metode pembelajaran pada pendidikan orang dewasa dapat diaplikasikan melalui beberapa teknik pembelajaran yang dipandang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran orang dewasa. Menurut Anonim (2006) metode dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar haruslah berpusat pada masalah, menuntut dan mendorong peserta didik untuk berperan aktif.
7. Mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat berdasarkan pengalaman pribadi, menumbuhkan kerja sama dengan baik antara sesama peserta, dan dalam proses pembelajaran orang dewasa lebih mengutamakan pemberian pengalaman dibanding penyerapan materi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode dan teknik yang dapat diterapkan pada pembelajaran orang dewasa adalah pembelajaran partisipatif, yaitu upaya pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Oleh: Shinta Nurliana (Mahasiswa Psikologi angkatan 2021, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang)
Komentar
Posting Komentar