Proses yang Berprogres Inilah Anindya Raihan Bhagaskara, Wisudawan Terbaik Fakultas Psikologi dan Kesehatan
Anindya, wisudawan terbaik Fakultas Psikologi dan Kesehatan (Dokumentasi : LPM Esensi)
ESENSIMEDIA.COM- Selasa, 23 Mei 2023 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar sidang senat terbuka bagi wisudawan doktor, magister, dan sarjana. Setiap fakultas meluluskan satu dari sekian wisudawan sebagai wisudawan terbaik di fakultasnya. Anindya Raihan Bhagaskara dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK).
Anindya Raihan Bhagaskara adalah mahasiswa angkatan 19 prodi Psikologi yang memperoleh IPK 3,86 dengan mengangkat judul skripsi” Pengaruh Etos Kerja Islami dan Kepuasan Kerja terhadap Persepsi Kinerja Karyawan PT. Prima Karya Sarana Sejahtera Kantor Cabang Semarang”. Anindya mengaku sangat bersyukur telah meraih lulusan terbaik program studi psikologi pada tahun 2023. Bahkan awalnya ia tidak kepikiran untuk menjadi wisudawan terbaik karena ia merasa kuliahnya biasa-biasa saja. Usaha yang telah ia lakukan tidak sia-sia. Tak lupa ia juga berterimakasih atas dukungan serta doa dari orang tua dan dosen pembimbing, sehingga ia dapat menyelesaikan pendidikannya tepat waktu.
Anindya merupakan mahasiswa asal Jambi. Ia hidup sendiri dan tidak ada saudara di Semarang. Namun hal itu tidak membuatnya patah semangat. Dengan kegigihan untuk menggapai impian yang harus dicapai, dan fokus dalam tujuan itulah yang membuatnya mampu beradaptasi dan menghadapi berbagai masalah yang ada.
“Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak mudah, membutuhkan usaha yang keras”, tutur Anindya. Ia sendiri mengungkapkan tips dan trik untuk sampai dititik ini ialah kembali ke diri sendiri bagaimana memanajemen waktu dan emosi. Dimana yang paling penting adalah proses yang berprogres. Karena menurutnya bahwa jika hanya proses akan sama saja kurang, namun jika proses yang berprogres bisa terlihat perbedaannya. Karena proses itu naik turun, sehingga dari hal tersebut kita dapat mengevaluasi diri apa yang harus di perbaiki dan apa yang harus ditinggalkan.
“Dalam melakukan suatu hal, langkah yang dilakukan itu kecil tidak masalah namun yang terpenting ialah untuk selalu berprogres”, tutur Anindya.
Pengalaman dan kegiatan Anindya sendiri semasa kuliah ia termasuk mahasiswa yang kurang aktif di organisasi dalam kampus, namun ia aktif di organisasi luar kampus. Diantaranya dalam organisasi AIESESC in Semarang dan Young On Top Semarang. Bahkan ia sempat ikut dalam beberapa kegiatan internasional. Alasan karena ia lebih suka bergabung dalam organisasi luar karena menurutnya lebih banyak hal positif yang didapat. Bertemu dengan orang yang latar belakangnya beda sehingga terbiasa dengan perbedaan dan berbagai perspektif baru yang mungkin belum ditemui. Selain itu networking yang didapatkan jauh lebih luas yang akan membantu saat life after college nanti, dan tentunya menambah pengetahuan.
“Dari banyaknya organisasi luar kampus yang saya ikuti, tips saya dalam mamanajemen waktu ialah tetap fokus ke tujuan. Support orang tua, doa, dan bimbingan orang tua penting. Apalagi ketika dimasa semester akhir bahkan secara pribadi orang tua sekaligus teman dalam saling sharing pengalaman”, tutur Anindya.
Dari perjalanan awal kuliah sampai dititik puncak ini, ternyata dari Anindya cerita bahwa semasa kuliahnya tidak selamanya indah, karena awalnya ia tidak pernah kepikiran kuliah di Semarang. Bahkan ia pernah merasakan culture shock. Tapi dari pengalaman-pengalaman tersebut menurunya overall seru yang berharga selama kuliah. Dengan lulus tepat waktu tentunya di imbangi dengan usaha yang keras. Anindya sendiri dari semester 5 sudah sering membaca jurnal. Sehingga dalam penyusunan skripsi ia sudah memiliki bekal.
Mungkin pesan dari Anindya untuk adik-adik FPK ialah untuk belajar hal baru, perbanyak menambah pengalaman terlebih dibidang yang ingin digeluti, dan ingat kalau what’s meant for you will always find its way to you.
Suatu motto hidup dari Anindya sendiri ialah non scholae, sed vitae discimus artinya kita sekolah bukan untuk nilai, tapi kita sekolah untuk hidup. Selain itu motto yang selalu ia pegang teguh untuk tetap semangat ia selalu ingat dengan mottonya ini yaitu Hidup itu perjalanan, bukan perlombaan. Lihat ke atas agar selalu bermimpi, lihat ke bawah agar selalu bersyukur, lihat ke samping agar selalu semangat. Boleh lihat ke belakang sesekali supaya bisa jalan ke depan dengan langkah yang pasti.
Reporter: Dwi Indarti
Redaktur: Zakiyyatul Fakiroh
Komentar
Posting Komentar