Pentingnya Peran Keluarga Untuk Pendidikan Anak Usia Dini

Setiap manusia di dalam kehidupannya tentu membutuhkan pendidikan untuk mempertahankan dan mempersiapkan kehidupan selanjutnya. Pendidikan berlangsung pada setiap pertumbuhan dan siklus perkembangan manusia, seperti dalam hadits yaitu “tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat”. Setiap anak dilahirkan dengan keunikannya masing-masing, kemampuan yang dimilikinya dalam menangkap dan menerima pembelajaran pun berbeda setiap anak. Begitupun anak usia dini, walaupun mereka masih berusia sangat kecil tetapi tetap membutuhkan pendidikan yaitu pendidikan anak usia dini. 

Pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan atau proses pembelajaran pada anak yang ditujukan kepada anak dari sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani anak, dalam mempersiapkan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak memerlukan program dan kegiatan pendidikan untuk memunculkan bakat minat ataupun kreativitas mereka, melalui kegiatan pembelajaran yang bermakna sejak dini. Karena di masa inilah seorang anak mampu untuk menyerap informasi-informasi yang sangat tinggi yang mereka dapatkan, dan semua informasi tersebut dapat diterima/diserap dengan baik, dan konsentrasinya pun belum terpecah Pendidikan anak usia dini ini merupakan jenjang pendidikan seseorang yang paling dasar, pendidikan di masa ini sebagai penentu apakah anak sudah siap untuk memasuki pendidikan selanjutnya atau belum.

Selain itu tujuan dari pendidikan anak usia dini yaitu untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak agar kelak menjadi anak yang berkepribadian luhur, sehat berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, bertanggung jawab, percaya diri, dan sebagainya. Juga untuk mengembangkan potensi kecerdasan intelektual, emosional, sosial mereka. Terdapat beberapa bentuk-bentuk perkembangan anak usia dini yaitu 1) Perkembangan fisik, pada usia 3 tahun postur tubuh lebih langsing/tinggi dibanding usia sebelumnya dan terjadi perkembangan pada sistem saraf otot-otot dan kerangka tubuhnya. 2) Perkembangan perilaku, pada usia 4 tahun perkembangan motorik anak sudah mampu bekerja, seperti melompat dengan satu kaki, dapat menangkap bola, dan sudah mampu berjalan satu garis. 3) Perkembangan kognitif, pada usia 3 tahun perkembangan kognitif pada anak sangat pesat dan relatif singkat seperti perkembangan sosial-emosional interaksi orang tua-anak. 4) Perkembangan kepribadian, pada usia 3-4 tahun ini disebut masa Oedipus complek, misal keinginan anak untuk menggantikan orang tua (bapak/ibu) untuk mencari perhatian dan kasih sayang dari jenis kelamin berbeda. 5) Pembelajaran pada masa kanak-kanak, pada masa ini anak sudah memiliki keterampilan untuk menolong dirinya sendiri, anak juga mengalami kemajuan pesat dalam penguasaan bahasa, terutama dalam kosa kata.

Dalam hal ini, keluarga terutama kedua orang tua sangat berperan penting dalam pendidikan anaknya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar waktu anak dihabiskan dalam lingkungan keluarga terutama anak usia dini yang mana mereka masih dibawah pengasuhan orang tuanya. Keluarga merupakan guru utama dalam mendidik anak dan pendidikan pertama bagi anak dalam hal apapun. Anak yang tidak mendapatkan pendidikan dasar dalam keluarga akan mengalami masalah dalam perkembangannya, seperti bersikap agresif atau bertindak sesuka hati.

Orang tua memiliki kewajiban untuk memberi bimbingan, memberikan kesejahteraan emosi dan fisik, dan menjadi keseimbangan dalam orientasi sosial. Orang tua mendidik dan membina melalui pengasuhan, perawatan, dan pengawasan yang terus-menerus, diri serta kepribadian anak dibentuk dengan nalurinya, bukan dengan teori. Adapun tanggung jawab orang tua dalam masalah pendidikan anak yaitu tanggung jawab pendidikan dan pemeliharaan anak, tanggung jawab pendidikan dan pembinaan akhlak, tanggung jawab pemeliharaan kesehatan anak, tanggung jawab pendidikan dan pembinaan intelektual, dan tanggung jawab kepribadian dan sosial anak.


Oleh: Flony Syera Lestari (Mahasiswa Psikologi angkatan 2021, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang)

Komentar

Popular Posts