KESADARAN TERHADAP KEDUDUKAN DALAM KRISIS PSIKOSOSIAL TEORI PSIKOSOSIAL ERISON

Kalian sadar gak si, kalau ternyata banyak dari kita yang salah persepsi tentang krisis psikososial? Krisis psikososial sendiri merupakan teori erikson yang memakai dasar perkembangan sosial yang pada setiap tahapnya selalu memunculkan konflik sosial yang khas, misalnya insting seksual, harus dikembangkan kearah positif. Teori perkembangan dari Erikson kemudian dinamakan Teori Perkembangan Psikososial. Berikut beberapa pokok fikiran yang dapat dipakai untuk memahami teori perkembangan psikososial Erikson:

  1. Prinsip epigenetik: Perkembangan kepribadian mengikuti prinsip epigenetik.
  2. Interaksi bertentangan: di setiap tahap ada konflik psikososial, antara elemen sintonik (syntonic = harmonious) dan distonik (dystonic = disruptive). Kedua elemen itu dibutuhkan oleh kepribadian. Tugas perkembangan kepribadian bukan menghilangkan distonik, tetapi membuat keseimbangan antara keduanya condong ke arah sintonik. Hal itu cukup membantu untuk memenangkan konflik semacam yang timbul barbelakangan. Konflik antara positif dan negatif itu tetap ada sepanjang hayat, justru konflik itu yang membuat kepribadian menjadi hidup.
  3. Kekuatan ego: konflik psikososial di setiap tahap hasilnya akan mempengaruhi atau mengembangkan ego. Dari sisi jenis sifat yang dikembangkan, kemenangan aspek sintonik akan memberi ego sifat yang baik, disebut Virtue. Dari sisi enerji, virtue akan meningkatkan kuantitas ego atau kekuatan ego untuk mengatasi konflik sejenis, sehingga virtue disebut juga sebagai kekuatan dasar (basic strength).
  4. Aspek somatis: walaupun Erikson membagi tahapan berdasarkan perkembangan psikososial, dia tidak melupakan aspek somatis/biologikal dari perkembangan manusia.
  5. Konflik dan peristiwa pancaragam (multiplicity of conflict and event): peristiwa pada awal perkembangan tidak berdampak langsung pada perkembangan kepribadian selanjutnya. Identitas ego dibentuk oleh konflik dan peristiwa masa lalu, kini, dan masa yang akan datang. Neurosis tidak disebabkan oleh peristiwa pada tahap oral, tetapi penyebabnya pancaragam," meliputi peristiwa masa lalu, kini, dan masa yang akan datang.
  6. Di setiap tahap perkembangan, khususnya dari masa adolesen dan sesudahnya, perkembangan kepribadian ditandai oleh krisis identitas (identity crisis), yang dinamakan Erikson "titik balik, periode peningkatan bahaya dan memuncaknya potensi." Selama masa krisis, banyak terjadi perubahan penting identitas ego, bisa positif atau negatif. Berbeda dengan pemakaian umum, krisis identitas itu bukan peristiwa bencana yang mengerikan, tetapi lebih sebagai peluang untuk menjadi lebih bisa menyesuaikan diri atau menjadi salah suai.

Setelah membaca teori perkembangan erikson ini, apa yang terlintas dibenak kalian jika mendengar sebuah pernyataan bahwa sebuah identitas ego yang ‘negatif’ dapat berubah seiring berjalannya waktu? Benar atau salah? Dalam teori psikososial Erikson dengan focus pada perdebatan konflik psikososialnya, dengan total 8 tahapan yang dikemukakan Erikson dari fase bayi (0-1 tahun) sampai usia tua (>65 tahun) konflik psikososial yang diangkatnya selalu bertentangan kearah positif dan negative tergantung pola asuh atau lingkungan sosialnya.

Saya kemudian kembali mengingat pelajaran mata kuliah Psikologi Kepribadian yang menyinggung tentang teori ini. Banyak yang beranggapan bahwa konflik psikososial ini adalah jika identitas ego ‘negatif’ dapat diubah atau berubah seiring berjalannya waktu termasuk saya yang beranggapan demikian. Misalnya pada fase Adolesen (12-20 tahun) yang sedang menghadapi krisis psikososial identitas vs kekacauan identitas. Sampai disini, apa yang kamu pikirkan tentang kedua hal tersebut? Apakah sebuah pendirian yang tidak tergoyahkan oleh lingkungan sosial dapat dikatakan identitas sosial? Tetapi apa kalian tau? Persepsi itu tidak sepenuhnya benar, pemantapan teori psikososial yang justru perlu ditekankan.

Karena nyatanya, teori erikson ini mengklasifikasikan seseorang berdasarkan kehidupan sosial dan pola asuhnya dengan dua kubu yang berlawanan yaitu identitas ego poditif dan negatif. Kedua hal tersebut tidak dapat dicampur adukkan. Mungkin memang benar bahwa semisal seseorang yang berada dalam ‘kekacauan identitas’ dapat bangun dan mendapatkan identitasnya tetapi bayangan masalalu akan terus mengikutinya dan menahannya di fase hidupnya yang selanjutnya. Berbeda dengan seseorang yang memang berada dalam krisis psikososial ‘identitas’ orang tersebut akan memunculkan kekuatan dasar bernama kesetiaan.


Komentar

Popular Posts