9 Tipe Multiple Intelligence, Kamu Termasuk Yang Mana Nih?

cr: pinterest

Multiple Intelligences dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda. Teori ini dicetuskan atau dikembangkan pada tahun 1983 oleh Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan professor Pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat.

Dalam teorinya, Gardner menjelaskan bahwa setiap orang memiliki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda atara kecerdasan yang satu dengan kecerdasan yang lainnya. Penemuan Gardner tentang intelegensi seseorang telah mengubah konsep kecerdasan. Secara jelasnya Gardner mengungkapkan bahwa tidak ada anak bodoh atau pintar. Yang ada, anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan tersebut.

Esensi teori multiple intelligences menurut Gardner adalah menghargai keunikan setiap orang, berbagai variasi cara belajar, mewujudkan sejumlah model untuk menilai mereka, dan cara yang hampir tak terbatas untuk mengaktualisasikan diri didunia ini dalam bidang tertentu yang akhirnya diakui.

Awalnya Gardner menemukan tujuh jenis kecerdasan tetapi kemudian mengembangkannya menjadi delapan, dan membahas kemungkinan kecerdasan yang ke sembilan. Berikut adalah macam-macam multiple intelligence:

1.     Kecerdasan Lingustik (Linguistic Intelligence)

Kecerdasan linguistik sering juga disebut dengan kecerdasan verbal. Kecerdasan ini ditunjukkan dengan kemampuan berpikir dalam bentuk kata-kata, menggunakan bahasa untuk mengekspresikan, dan menghargai makna yang kompleks. Orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki keterampilan auditori yang tinggi, belajar melalui mendengar, gemar membaca, menulis, dan berbicara.

2.     Kecerdasan Logis Matematis (Logical-Mathematical Intelligence)

Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan dalam berhitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi angka-angka. Orang yang memiliki kecerdasan ini lebih senang dengan proses pembelajaran yang dirancang dalam bentuk analisis masalah, pertanyaan, eksperimen, dan analisis untuk mencari solusi.

3.     Kecerdasan Spasial Visual (Visual-Spatial Intelligence)

Kecerdasan spasial visual merupakan cara pandang dalam proyeksi tertentu dan kapasitas untuk berpikir dalam tiga cara dimensi. Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung lebih senang dengan sajian pembelajaran yang menggunakan gambar visual, film, patung, potret dan laini-lain.

4.     Kecerdasan Musikal (Musical/Rhythmic Intelligence)

Kecerdasan ini merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang yang mempunyai sensitivitas pada pola titi nada, melodi, dan ritme. Orang yang mempunyai kecerdasan ini lebih peka dalam menciptakan dan mengapresiasi irama, pola, titi nada, serta apresiasi bentuk-bentuk ekspresi emosional musical.

5.     Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetic Intelligences)

Kecerdasan ini memproses informasi melalui sensasi yang dirasakan pada badan. Orang yang memiliki kecerdasan ini mempunyai kemampuan jasmani yang baik dengan menggunakan otot kecil maupun otot besar, dan menyukai aktifitas fisik dan berbagai jenis olahhraga.

6.     Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)

Kecerdasan ini merupakan kemampuan seseorang dalam memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif dan kemampuan mempertahankan hubungan yang sudah terjain sebelumnya. Orang yang mempunyai kemampuan ini akan terampil dalam menjalin hubungan dengan orang lain, misalnya mudah bergaul, mempunyai kepekaan sosial, negosiasi, bekerjasama, dan punya empati yang tinggi.

7.     Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)

Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence) merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang dirinya sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang.

8.     Kecerdasan Naturalis (Naturalist Intelligence)

Kecerdasan naturalis merupakan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan (flora dan fauna), menjaga lingkungan, dan menikmati keindahannya. Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung akan menyukai kehidupan di alam dan mampu berinteraksi dengan alam ditunjukkan dengan kepekaan membedakan spesies, meneliti gejala alam, dan mampu melestarikannya.

9.     Kecerdasan Eksistensial (Existential Intelligence)

Kecerdasan ini sering dinilai sebagai bagian dari kecerdasan spiritual. Kecerdasan ini adalah kemampuan untuk memiliki nilai dan norma yang ada di masyarakat, serta menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mempelajari berbagai multiple intelligence pada anak, akan sangat membantu orang tua dalam menstimulus dan meningkatkan perkembangan dalam diri anak. Hal yang dapat dilakukan salah satunya adalah lebih mengasah satu atau beberapa jenis kecerdasan majemuk yang tampak lebih dominan pada anak, sehingga ia dapat mencapai potensi kecerdasan maksimalnya. Dua puluh tahun setelah buku Gardner diterbitkan, masih ada perdebatan tentang apakah bakat selain matematika dan bahasa adalah jenis kecerdasan atau hanya sebuah keterampilan. Buku Gardner dinilai masih kontroversial. Bagaimana menurutmu?


REFERENSI

Putri, W. (2018). Pendidikan Berbasis Multiple Intelligences. Al-Ikhtibar: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1), 634–651.

Sukitman, T. (2004). Konsep Pembelajaran Multiple Intelligence Dalam Pendidikan Ips Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah.Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 18(1), 1–12.


Oleh: Zakiyyatul Fakiroh (Mahasiswa Psikologi angkatan 2021, Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang)

Komentar

Popular Posts