Self Acceptance -- Memaafkan Diri Sendiri, Apakah Sesulit Itu ?
Siapakah yang pertama kali pantas kamu cintai ? Pasti dalam benak kamu, kamu menjawab yang pertama kali kamu cintai adalah orang tua. Sebagian besar orang kerap berpendapat dan menjawab seperti itu. Tapi, sadarkah kamu siapa yang pertama kali pantas kamu cintai? Jawabannya adalah diri kamu sendiri. Diri kamu sendirilah yang seharusnya pertama kamu cintai. Bukan egois, namun kita kerap lupa untuk mencintai diri kita sendiri dan menerima diri sendiri.
Awal kita mampu mencintai diri kita sendiri adalah kita dapat memaafkan diri kita sendiri. Semua orang memiliki masa lalu, masa lalu ini bersifat netral. Mengapa masa lalu bisa dikatakan bersifat netral ? Karena setiap individu memiliki kisah masa lalu berbeda-beda. Ada yang memiliki masa lalu yang bahagia, namum saat ini adalah masa yang tidak di inginkan olehnya. Adapula masa lalu yang sangat buruk bagi seseorang, namum saat ini adalah masa yang paling bahagia baginya. Memaafkan masa lalu dan memaafkan diri sendiri adalah kunci utama bagi kita untuk mencintai diri kita sendiri.
Memaafkan orang lain memang lebih mudah dibandingkan memaafkan diri sendiri. Memaafkan diri sendiri kerap menimbulkan satu trauma yang mendalam. Namun, mari kita memcoba untuk berbaik hati dengan suka cita memaafkan diri kita sendiri dan menerima diri kita sendiri dengan utuh. Tidak apa-apa semua akan baik-baik saja, ini hanya sementara. Katakan itu kepada diri kita. Marah, sedih dan kecewa itu semua adalah pengingat bagi kita untuk mencoba memerima semua kejadian yang sudah kita lalui. Memaafkan diri sendiri adalah menjadi kunci penting bagi kita ketika kita berada di titik terendah dalam hidup kita. Saat kita sudah mampu memaafkan diri kita secara utuh serta menerima diri kita dengan segala kekurangan dan kelebihan, kegagalan apapun, kekecewaan apapun akan dapat kita lalui dengan rasa suka cita
Memaafkan & menerima adalah cara kita untuk lebih luas menilai kehidupan. Karena kita dapat lebih luas pula memandang satu permasalahan dengan sudut pandang yang bermacam-macam. Yang membuat kita sulit untuk bangkit adalah kita terlalu sering menyalahkan diri sendiri dan tidak melakukan apa-apa. Itu yang kerap membuat diri kita sulit untuk bangkit dan memaafkan diri kita sendiri. Mari, kita menerima semua apa yang ada dalam diri kita dan memaafkan. Belajar memaklumi, untuk kemudian bisa memaafkan, dan mengambil hikmah serta ilmu dari setiap kesalahan yang pernah kita perbuat. Dahulu itu bisa terjadi karena memang belum ada skenario yang membuat kita paham tentang semuanya.
Oleh : Qanita Az-Zahwa
Komentar
Posting Komentar