Sudahkah Kita Berdamai dengan Inner Child? Yuk, Simak Tahapannya!!

 


  Inner child merupakan bagian dari diri seseorang yang terbentuk melalui pengalaman ataupun serangkaian peristiwa, baik itu positif maupun negatif di masa lalu yang kemudian membentuk sifat, respons, dan sikap seseorang.

   Inner child yang dimiliki seseorang bisa saja terluka dikarenakan trauma, diabaikan, ataupun rasa sakit yang dirasakan saat masih anak-anak dan kerap kali rasa itu diabaikan bahkan dilupakan (Diana Raab, 2020). Hal tersebutlah yang kemudian menjadi luka pada diri individu dan dibawa sampai individu tersebut dewasa, yang dapat mempengaruhi kesehatan mentalnya.


Berikut ini dinamika inner child yang terluka:

1. Derita masa lalu: Berbagai kesulitan dan trauma yang dialami pada masa kanak-kanak.

2. Bertahan: Tahap di mana seseorang berusaha menyembunyikan luka.

3. Pengalaman: Pengalaman di masa dewasa dapat membangkitkan kembali rasa sakit dan kebutuhan yang belum terpenuhi di masa lalu.

4. Munculnya diri yang terluka: Luka pada diri di masa lalu akan selalu ada dan meminta perhatian, di saat rapuh, ia bisa muncul kembali dari alam bawah sadar.


Dua sisi inner child:

1. Rapuh

Terbentuk ketika seseorang lebih memaknai pengalaman emosional yang menyakitkan, trauma, merasa diabaikan. Membuat inner child bersifat rapuh, kerdil, dan membutuhkan perlindungan.

2. Tangguh

Terbentuk ketika seseorang dapat mengatasi emosi, memiliki self awareness, dan memahami nilai, serta tujuan hidupnya.

Inner child yang tangguh, membuat individu mampu tetap tenang dan memiliki resiliensi dalam menghadapi kesulitan dari dunia luar.


6 Tahap untuk berdamai dengan inner child yang terluka:

1. Kenali luka dari tiap tahap perkembangan hidup anda

2. Lakukan penelitian: luka itu muncul dalam perilaku apa atau faktor apa yang mempengaruhi

3. Mundur ke belakang: kembali dan rasakan luka itu lagi

(Pada tahap ini kita bisa kembali mengingat hal-hal yang membuat kita terluka dan merasakan kembali rasa sakit itu)

4. Berinteraksi dan beri makna atas luka

(Pada tahap ini kita bisa deep talk dengan inner child)

5. Berduka atas luka

(Pada tahap ini, beri waktu pada diri kita untuk menangis jika memang kita perlu menangis, saat mencoba untuk kembali merasakan luka itu lagi dan deep talk dengan inner child. Kemudian coba untuk merangkul inner child kita yang selama ini mungkin terabaikan dan terkucilkan)

6. Menjadi pulih, rasakan bahagia kembali


Berikut kata-kata yang bisa digunakan saat deep talk dengan inner child.

- Tarik nafas, saya kembali pada inner child; buang nafas, saya merawat inner child saya yang terluka dengan baik.

- Hai luka dalam diriku, maaf karena selama ini telah mengabaikan dan meninggalkanmu. Kini ku kembali dan memelukmu.

- Hai sayang, maafkan karena telah terluka sendirian selama ini. Sekarang aku di sini, mari menangis dan merasakannya bersama-sama.


"Menjadi pulih bukanlah menghilangkan bekas luka, namun menjadikannya sebagai bagian dari hidup kita"

- Lucky Ade Sessiani


Oleh: Siska Damayanti 


Komentar

Popular Posts