Mengenal Sosok Syarifuddin dan Crossita, Lulusan Terbaik di Fakultas Psikologi dan Kesehatan Tahun 2022

Potret Syarifuddin bersama PU LPM Esensi & pewawancara


    UIN Walisongo Semarang mengadakan wisuda pada 23 Agustus 2022 kemarin. Acara yang diselenggarakan di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang ini diikuti oleh 1530 mahasiswa yang lulus pada periode ini. Dan Fakultas Psikologi dan Kesehatan menjadi fakultas dengan wisudawan terbanyak. Diantara para wisudawan FPK tersebut, terdapat sosok Syarifuddin Hidayat dan Crossita Nabila yang menjadi wisudawan terbaik dari masing-masing prodinya.

  Sosok dengan IPK 3,88 ini ketika masih menjadi mahasiswa memang aktif dalam berorganisasi. Karena ketertarikannya pada desain dan editing, dia pernah menjabat sebagai layouter di LPM Esensi selama 2 tahun. Pengalamannya di organisasi pun patut mendapatkan apresiasi, apalagi saat dirinya menjabat sebagai ketua umum UKM MASA yang saat itu akan dibekukan karena tidak ada kegiatan.

  Laki-laki yang mengangkat skripsi dengan judul "Deteksi Kontaminan DNA Babi pada Sampel Daging Giling di Pasar Gang Baru Kota Semarang" ini juga memberikan tips dan triknya dalam skripsi yaitu dengan mempersiapkan re-skripsi dengan baik, tahu lebih banyak terkait apa yang akan diteliti, mencari referensi atau sumber yang jelas, disiplin, dan meluangkan waktu.

  "Yang jadi motivasi banyak ya, karena dimana pun kamu berada, dengan siapapun kamu ketemu pasti bisa jadi motivasi gitu, kayak entah itu pun orang yang kamu temui di jalan itu bisa jadi motivasi selama kamu nggak nemu apapun itu di diri kamu ada gitu. Kayak aku entah di angkot ketemu orang lain, kok dia bisa ya kayak gini ya, itu akan jadi motivasi tersendiri atau ketemu orang yang lebih hebat juga bisa jadi motivasi juga, apapun yang bisa aku jadikan motivasi itu akan jadi motivasiku." Tutur Syarifuddin pada pewawancara saat ditanyai apa yang menjadi motivasinya.

Sama halnya dengan Syarifuddin, Crossita Nabila juga menjadi wisudawan terbaik, bedanya ia berasal dari jurusan psikologi. Lulusan dari angkatan tahun 2018 ini mengaku senang ketika wisuda, tapi dia juga merasa ada beban moral yang besar seperti mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan.

Sosok Crossita, wisudawan terbaik prodi Psikologi

Keaktifannya di luar kampus dan di dalamnya tak perlu lagi diragukan, seperti DEMA F, SEMA F, PMII, relawan, asisten dosen assessment, part time sebagai sosial media officer, dan pengalamannya magang di biro konselor. Berbagai pengalaman dia ambil karena menurutnya kesempatan itu harus dicoba, seperti penuturannya, "Selagi ada kesempatan, ya dicoba aja, kita nggak tahu peruntungan kita dimana."

Skripsi yang berjudul "Hubungan antara Penerimaan Diri dan Kebermaknaan Hidup pada Penyandang Tunanetra Anggota Komunitas Sahabat Mata Semarang" yang mengantarkannya mendapatkan IPK 3,89. Hal itu tentu diraih dengan management waktu yang luar biasa. Crossita mengaku bahwa setiap akan atau bangun tidur selalu menulis tiga atau empat hal yang sangat ingin dikejarnya sesuai dengan prioritas, walaupun terkadang ada yang tidak terlaksana, dia selalu mengevaluasi hal tersebut setiap hari.

Ketika ditanya soal tips dan triknya cepat lulus, dirinya mengungkapkan bahwa ia menerapkan time table. Jadi menulis goals setiap minggunya, lalu memaksimalkan waktu, dan tahu kapasitas diri.


Pewawancara : Alfiani Kharisma & Zakiyatul Fakiroh

Penyusun Berita : Septiasari

Komentar

Popular Posts