Tingkatkan Kesadaran Akan Kelestarian Lingkungan, DEMA FPK Ajak UKM Tanam Bibit Mangrove

Foto bersama Sururi dan penyerahan piagam penghargaan

Semarang- Sabtu 19 Maret 2022, DEMA Fakultas Psikologi dan Kesehatan mengajak jajaran pengurusnya dan beberapa delegasi dari UKM di FPK untuk turut serta dalam kegiatan menanam bibit pohon mangrove didaerah pantai Mangkang. Dengan total sekitar 39 peserta kegiatan, rombongan berangkat dari titik kumpul di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang menuju Desa Mangunharjo, Mangkang.

Kegiatan yang bertajuk REMOVE atau Replant Mangrove ini menggaet Bapak Sururi. Seorang warga sekitar yang telah menjadi aktivis lingkungan sejak tahun 1995. Sekitar 600 buah bibit mangrove berhasil ditanam oleh peserta kegiatan. Bibit-bibit tersebut diperoleh dari membeli pada pak Sururi yang memang selain aktif melakukan tanam pohon mangrove, juga melakukan pembibitan untuk diperjualbelikan yang kemudian hasilnya digunakan kembali untuk kelestarian hutan mangrove itu sendiri.

Dari rumah Sururi, rombongan diajak ke tempat penanaman yang berjarak sekitar 1,5 km. Medan menuju lokasi cukup menantang dilalui menggunakan kendaraan dikarenakan kondisi jalan yang berupa tanah yang agak terjal karena adanya aktivitas penimbunan. Disekitar lokasi pun terdapat dua buah ekskavator yang rupanya digunakan untuk membangun tanggul didaerah tersebut. Sesampainya dilokasi, Sururi memberikan arahan pada peserta kegiatan tentang bagaimana cara yang benar menanam mangrove.

Penanaman bibit mangrove oleh peserta

Motivasi awal Sururi menanam mangrove disebabkan lenyapnya tambak akibat naiknya air laut. Dikarenakan sadar apabila terjadi terus-menerus akan membawa dampak buruk, Sururi pun mengajak teman-temannya untuk membentuk kelompok peduli lingkungan. Awalnya bibit-bibit mangrove diperoleh dengan membeli dari Tegal, Pekalongan, dan beberapa daerah lain. Namun sejak 2004, mereka sudah melakukan pembibitan sehingga sudah dapat menghasilkan bibit mangrove sendiri. Dana yang digunakan didapat dari donasi-donasi dari berbagai pihak.

Sururi mengatakan bahwa menanam mangrove memiliki banyak manfaat seperti menahan laju abrasi, apabila telah tumbuh tinggi dapat dijadikan tempat pemijahan ikan, menyumbang oksigen, dapat dijadikan tempat wisata konservasi mangrove, dan warga sekitar juga dapat mengolah mangrove menjadi barang produksi sehingga membantu meningkatkan perekonomian lokal.

“Saya itu selalu mengingat kata-kata Mbah Moen. Beliau bilang  menanam itu termasuk ibadah” tutur Sururi. “Kedepannya saya ingin bisa membangun kawasan wisata konservasi mangrove. Tujuannya ya sebagai lahan bagi masyarakat yang ingin melakukan tanam mangrove seperti mas-mbak ini” lanjutnya.

Chrysmawan, selaku ketua pelaksana kegiatan memberikan sepatah dua patah serta harapannya diadakan kegiatan tersebut “Dalam kegiatan ini, saya berharap kepada rekan-rekan seluruhnya semoga tumbuh rasa peduli terhadap lingkungan dan turut menjaga mulai dari hal terkecil sekalipun. Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak Sururi semoga menjadi berkah bagi beliau dan keluarga yang telah berkenan  menerima kehadiran kita, memberi edukasi kepada kita, dan membuka pikiran kita akan penting nya menjaga lingkungan. Semoga progam semacam ini terus ada dari periode ke periode kepengurusan selanjutnya  untuk membuktikan bahwa mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan UIN walisongo berkomitmen untuk berperan secara nyata bermanfaat bagi sesama.”

 

Reporter : Risqi Ainuna, Irfa Farhatul Maula

Komentar

Popular Posts