Webinar Kewalisongoan : Konsep Penyebaran Islam oleh Walisongo di Nusantara

 

Materi yang disampaikan pemateri disambut baik oleh peserta webinar Kewalisongoan pada Selasa (09/11/21). 

Semarang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler dari Rumah (KKN RDR) 77 Kelompok 72 gelar webinar kewalisongoan dengan tema “Sejarah, Konsep dan Tantangan Penyebaran Islam Oleh Walisongo di Nusantara” melalui Zoom Meeting pada Selasa (09/11/21). 

Menghadirkan Dato, H.M. Natsir, S.Sos, M.Si. sebagai pemantik. Dipandu oleh Nabila Choirun Nisa mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 72 selaku moderator. 

Dato, H.M. Natsir menyampaikan bahwa islam masuk ke nusanatara dibawa oleh orang-orang timur tengah salah satunya yang langsung berasal dari Hadramaut, Yaman. 

Para Walisongo dalam menyebarkan islam dengan cara yang lembut, seperti mencontoh kanjeng Nabi Muhammad SAW.

“Islam di bawa ke Indonesia melalui berbagai jalur, ada yang mengatakan Islam datang ke Indonesia di bawa oleh orang-orang gujarat, India yang berdagang ke Indonesia, ada juga yang berpendapat bahwa Islam datang ke Indonesia di bawa oleh orang-orang timur tengah,” Kata Dato.

Izdihar Syifa Cahyani, anggota kelompok 72 KKN RDR 77 turut berpendapat tentang bagimana tantangan penyebaran Islam oleh Walisongo di Nusantara. 

Menurutnya, tantangan penyebaran islam di Nusantara adalah adanya kepercayaan lama, seperti penganut agama Hindu- Budha yang masih mengakar pada masayarakat setempat, sehingga dengan masuknya agama islam, tidak sedikit dari mereka yang sulit menerima agama islam. 

Namun, karena dengan penyampaian dakwah secara lembut, akhirnya sedikit demi sedikit hati mereka terbuka untuk menerima dan menganut agama islam.

“Tantangan penyebaran islam di Nusantara karena sudah mengakarnya kepercayaan lama pada masyarakat setempat seperti kepercayaan pada agama Hindu-Budha,” Ungkap Izdihar.

Tidak sedikit peserta yang menyampaikan hal yang sama mengenai tantangan yang dihadapi walisongo dalam menyebarkan agama islam di Nusantara. 

Kemudian konsep yang di tempuh oleh para walisongo dalam menyebarkan agama islam juga sangat unik dan penuh dengan kelembutan. 

Walaupun begitu ada salah satu peserta yang sedikit mengkritik pemantik karena dalam penyampainya tidak menyampaikan materi dengan menjelaskan melalui power point. 

Menurutnya alangkah lebih baik jika dalam memberikan materi menggunakan power point, agar kita sebagai peserta bisa lebih paham lagi alur penyampaian materi yang disampaikan oleh pemantik. 

“Saya setuju dengan penyampaian yang disampaikan oleh pemateri. Tetapi, disisi lain, pemateri tidak memakai power point dalam menyampaikan materi sehingga saya sebagai peserta tidak terlalu paham dalam alur penyampaian materi yang disampaikan,” tegas salah satu peserta. 


Reporter : Khairun Najah

Komentar

Popular Posts