Anggota Kelompok KKN 48 Jadi Pemateri Seminar Psikologi

Penyerahan sertifikat dari perwakilan panitia kepada Deta Novitasari Jayanty selaku pemateri, Minggu (07/11/2021). 

Semarang - Pondok Pesantren Bina Insani Semarang bersama anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 48 UIN Walisongo Semarang baru saja mengadakan sebuah seminar pada Minggu (07/11/2021). 

Seminar tersebut mengangkat tema “Merawat Kesehatan Mental Di Tengah Pandemi Covid 19” secara luring dan daring. 

Acara ini dilaksanakan di Graha Gedung Pondok Pesantren Bina Insani Lt.2 dengan dua pemateri. 

Pemateri pertama mengangkat topic yaitu “Merawat Kesehatan Mental : Self Love”, yang dibawakan oleh Deta Novitasari Jayanty selaku anggota KKN 48 dan Pimpinan Umum (PU) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Esensi periode 2019 s.d 2020.

Acara dibuka dengan sambutan Dr. Hakim Junaedi, M.H. selaku pengasuh Pondok Pesantren Bina Insani Semarang. 

Dalam sambutannya beliau mengedepankan urgensi menjaga kesehatan mental terutama dimasa pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga kini dengan keseimbangan kognitif, afektif dan psikomotorik manusia. 

Beliau juga berpesan kepada para peserta diharapkan mengikuti seminar dengan baik supaya kesehatan mental terjaga dan tetap aman.

Dalam mengawali seminar, Deta mengungkapkan bahwa menjaga kesehatan mental dapat dilakukan dengan mencintai diri sendiri (self love). 

“Memulai self love sedini mungkin bisa menjaga kesehatan mental kita dengan cara tidak membiarkan tubuh dan mental terganggu. Karena fisik dan psikis sangat saling mempengaruhi kesehatan diri kita masing-masing," Kata Deta.

Lanjutnya ia menjelaskan bahwa dalam ilmu psikologi sakit fisik yang disebabkan oleh psikis dinamakan "psikosomatis". Untuk itu, sangat penting sekali kita menyadari dan memaknai self love sebagai langkah menjaga kesehatan mental kita supaya tidak sakit. 

Materi seminar yang kedua dibawakan oleh Bhatara Dharma Wijaya S,Psi. dengan mengambil tema “Kenali Emosi Dalam Diri Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental”.

Menurut pemateri kedua yang akrab dipanggil Kak Tara, ia menyampaikan bahwa mungkin seseorang hanya menganggap emosi hanya sebagai perasaan marah padahal sesungguhnya terdapat 17 emosi. 

“Emosi yang kita pahami mungkin hanya marah, padahal emosi mempunyai berbagai macam bentuk sebanyak 17 emosi. Contoh lain dari emosi ada emosi kecewa, emosi sedih, emosi bahagia dan sebagainya," Tutur Bhatara.

"Menjaga kesehatan mental juga perlu memahami kondisi emosi diri sendiri supaya mudah dalam menangani problem solving dengan berbagai masalah di tengah pandemi covid-19 ini," jelasnya.

Setelah pemaparan materi dengan topik menarik dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab antara pemateri dengan peserta.

Berbagai pertanyaan yang sangat relevan dengan topik muncul dalam sesi ini.

Pertanyaan yang disampaikan antara lain mengenai tips, penyelesaian masalah, hambatan menjaga mental dan menanyakan perihal bagaimana mengetahui kondisi mental diri sendiri. 

Pemaparan materi serta diskusi tanya jawab kedua pemateri seminar menekankan kepada setiap audiens baik luring maupun daring untuk tetap tenang dan berkonsentrasi dalam berfikir demi menjaga kesehatan mental masing-masing. 

Model seminar dengan tema ini sangat relate bagi para peserta yang merupakan mahasiswa. Pemaparan kedua sesi berjalan dengan sangat baik dengan ditutup pesan dan kesan dari dua narasumber kepada peserta. 

Antusiasme para peserta juga sangat tinggi dalam mengikuti seminar baik pemateri pertama dan kedua. 

Para pemateri berharap semoga dengan diadakannya acara Seminar Psikologi 2021 ini dapat meningkatkan rasa self love dan menambah wawasan mengenai emosi dan kesehatan mental.

Reporter : Deta Novitasari Jayanty

Komentar

Popular Posts