Mahasiswa FPK Luar Semarang Bisa Kuliah Tatap Muka?
Semarang - Dengan turunnya surat edaran dari Rektor UIN Walisongo Semarang mengenai ketentuan pembelajaran tatap muka, Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) terus mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menyambut kuliah tatap muka.FPK siap melaksanakan kuliah tatap muka dengan pilihan opsi pertama dari surat edaran terbaru Rektor UIN Walisongo Semarang.
Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan saat ditemui oleh tim LPM Esensi di ruang dekanat menyampaikan bahwa sejauh ini FPK sudah mempersiapkan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ada.
Dari beberapa opsi yang diberikan dari surat edaran rektor UIN Walisongo Semarang yang terbaru, FPK mengambil opsi yang pertama. Artinya seluruh mahasiswa semester 1 dan 3 yang domisilinya di luar Semarang bisa tetap mengikuti perkuliahan tatap muka dengan sistem ganjil genap secara bergiliran.
"Dari beberapa opsi yang diberikan dari surat edaran rektor UIN Walisongo Semarang yang terbaru, kami (FPK) mengambil opsi yang pertama. Mahasiswa semester 1 dan 3 bisa kuliah tatap muka dengan sistem ganjil genap," Kata Syamsul ketika ditemui oleh Tim LPM Esensi pada Rabu (22/9) di Kantor Dekanat FPK.
Alasan tersebut diambil supaya tidak ada monopoli kota yang menjadikan hanya mahasiswa berdomisili Semarang saja yang bisa kuliah tatap muka. Mereka yang mengikuti perkuliahan tatap muka berkewajiban untuk menaati protokol kesehatan.
Untuk mensukseskan kuliah tatap muka, semua pihak baik dari fakultas maupun dari dosen harus saling mendukung. Prof. Syamsul Maarif, M.Ag. berharap agar semua dosen memiliki kesiapan mengajar dan bisa memberikan sistem pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
"Dosen diharapkan siap untuk mengajar dan bisa memberikan sistem pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Di kelas-kelas juga sudah disiapkan simbol-simbol untuk melakukan adaptasi new normal," jelas Syamsul.
Kemudian Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Ag juga menyampaikan pendapat bahwa mahasiswa semester 5 berkemungkinan melaksanakan kuliah tatap muka juga. Hal tersebut dikarenakan FPK mengedepankan kemaslahatan bersama, selama tidak menciptakan kerumunan.
"Kemungkinan untuk semester 5 bisa kuliah tatap muka karena, FPK lebih mengedepankan kemaslahatan bersama. Jika memungkinkan kenapa tidak, asalkan tidak menambah kerumunan dan menambah kekhawatiran penyebaran Covid-19," Terang Syamsul.
Mahasiswa semester 1 dan 3 lebih diutamakan agar lebih dekat, kenal dengan pengajarnya dan paham akan budaya kampus.
Meski tidak terdapat perubahan dari segi mata kuliah, pihaknya menghimbau agar tetap waspada dengan menyesuaikan kapasitas gedung.
"Kita tetap waspada dengan menyesuaikan kapasitas gedung. Mahasiswa semester 1 dan 3 itu diutamakan karena supaya mereka lebih dekat dan kenal dengan kampus, kenal dengan pengajarnya," jelas Syamsul.
Setelah sekian lama kuliah online dilakukan, rasa syukur disampaikan oleh Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Ag karena sekarang kuliah tatap muka bisa dilaksanakan. Sembari mengucap syukur, Dekan FPK menyampaikan agar kita harus menerima dan mengambil sisi positif dari pandemi covid 19.
"Kita harus mensyukuri apapun ketentuan tuhan, dan harus diterima dengan lapang dada karena akan menjadikan dampak positif dan insaallah akan menggairahkan belajar, eksplorasi dan penemuan-penemuan." ungkap Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan di akhir sesi perbincangan.
Reporter : Muamar Qaddafi
Bagus sekali kak artikel nya
BalasHapus