Puisi : 505 Hari
505 Hari
Oleh Rheyna Salsabilla
(Tut Tut Tut)
Beribu nadi yang kian sirna,
terbawa angin entah kemana,
merampas jiwa nan raga.
(Ukhuk ukhuk)
Dari insan ke insan,
manusia yang bersinggungan.
Tak jarang pula yang menutup gerbang,
entah berapa hari lagi kan terbuka.
Kemiskinan, kelaparan, kesengsaraan...
Waktu ini, manusia tak beruang dianggap pembangkang,
diam di rumah pun tak bisa makan.
Waktu ini, manusia takut mati mulai terancam,
mungkin hari ini, esok atau nanti,
tak kan lagi menghirup harumnya tanah dunia.
Waktu ini, manusia merasa berani pun tertantang,
lalu lalang, mengedepankan ego pribadi.
Waktu ini, manusia saling menyalahkan,
berkabar kesana-kemari,
entah dimana letak kebenaran.
Waktu ini, manusia yang kian hari terbelenggu,
terdiam, meratap, tersengut-sengut.
Butuh berapa hari lagi tuk singgah?
Perlu berapa jiwa lagi tuk direnggut?
Tidak kah cukup semua ini?
Ini sajak Corona, semoga kian berlalu bersama waktu yang berjalan ke depan.
Komentar
Posting Komentar