Resensi Novel Pesantren Impian Karya Asma Nadia

Peresensi : Mardlatillah Pramesty 



Identitas

Judul Novel      : Pesantren Impian

Pengarang         : Asma Nadia

Penerbit            : AsmaNadia Publishing House

Tahun Terbit     : Juli 2014 (cetakan pertama), Januari 2016 (cetakan kedelapan)

Tebal Buku       : 314 halaman

Ukuran Buku    : 20 cm x 13 cm

ISBN                : 978-602-9055-29-0


Tentang Asma Nadia

   Asma Nadia merupakan salah satu penulis perempuan Indonesia yang sudah banyak menghasilkan karya novel terkenal. Ia sudah menghasilkan karya lebih dari 49 buku, serta menyusun puluhan buku lain yang berkolaborasi bersama pembacanya. Sejak 2009, Asma Nadia menjadi CEO AsmaNadia Publishing House, yang telah menerbitkan buku-buku best seller seperti Assalamualaikum Beijing, Sakinah Bersamamu, No Excuse!, Salon Kepribadian, dsb. 

   Beberapa karyanya juga telah difilmkan, diantaranya adalah Pesantren Impian. Pesantren Impian adalah novel bergenre drama-psikologis horor. Novel ini difilmkan pada 3 Maret 2016 lalu dan dibintangi oleh Prisia Nasution, Fachri Albar, Dinda Kanyadewi, dan Indah Permatasari.

Sinopsis

   Lima belas remaja putri dan putra dengan masa lalu kelam, menerima undangan misterius untuk menetap di Pesantren Impian. Semua  yang diundang kebanyakan adalah orang-orang yang memiliki masalah. Pesantren Impian ialah sebuah tempat rehabilitasi di sebuah pulau yang bahkan tak tercantum di dalam peta. Siapa menduga bahwa berbagai kejadian menegangkan kemudian terjadi.

   Pemerkosaan yang menimpa gadis bernama Rini hingga harus menanggung kehamilan yang tak dikehendaki. Tragedi yang menyisakan teka-teki, sebab bayang kegelapan terlalu sempurna menutupi wajah lelaki biadab yang melakukannya. Kisah cinta yang tertunda, misteri si Gadis yang dicari-cari polisi, bahkan peristiwa pembunuhan! Lalu, rahasia apa yang disembunyikan Teungku Budiman? 

Jiwa-jiwa yang putus asa. Mampukah Pesantren Impian menjadi jembatan hidayah bagi hati yang sebelumnya tak pernah merindukan surga?



   Novel Pesantren Impian adalah novel bertema cinta, teka-teki, dan kematian. Ada beberapa tokoh yang penting dalam kisah novel ini. Pertama, Teungku Budiman pemilik pesantren yang sangat dermawan dan bijaksana. Kemudian Umar, pengacara Teungku Budiman sekaligus orang kepercayaan dan yang paling dekat dengan Teungku Budiman. Selanjutnya Eni, seorang polisi yang menyamar dan mempunyai tugas untuk menemukan orang yang sudah membunuh seorang laki-laki di hotel Tiara. Lalu Rini gadis korban perkosaan, Butet bandar narkoba yang menjadi buronan komplotan Anton King, Inong, Sissy, dan tokoh  tokoh lainnya yang mendukung keseruan novel ini. Untuk alur novel ini disajikan secara campuran. Ada beberapa tokoh penting yang dikisahkan masa lalunya dibeberapa bagian dalam novel tersebut. 

   Kelebihan novel ini adalah ending yang plot twist, jalan cerita yang seru dan menegangkan sehingga membuat pembaca terus penasaran, gaya bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, serta cover buku yang menarik. Sedangkan, kekurangan dari novel ini adalah ada beberapa kata yang typo atau salah penulisan tetapi itu tidak terlalu banyak. Adapun amanat yang dapat diambil dari novel ini adalah jangan habiskan masa mudamu untuk sesuatu yang tidak berguna dan malah menghancurkan masa depanmu. Selagi masih diberi kesempatan untuk berubah, maka manfaatkanlah kemsempatan itu karena Tuhan selalu membuka pintu taubat bagi setiap hamba-Nya. Hidayah itu bukan untuk ditunggu tapi untuk dijemput. Jangan sampai pada akhirnya hanya penyesalan yang didapat. 


 

Komentar

Popular Posts