Berkenalanan dengan Cognitive Behavior Therapy sebagai Dasar Konseling Online bersama HMJ Psikologi dan WHPDC

HMJ Psikologi bersama WHPDC UIN Walisongo adakan webinar tentang dasar konseling online pada Senin (21/06/2021) (Dok. Panitia) 

Semarang - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan webinar bersama Walisongo Health Professional and Development Center  (WHPDC) dengan mengangkat tema “Cognitive Behavior Therapy; Basics For Online Counselling” yang dilaksanakan secara virtual pada Senin (21/06/2021).


Acara dibuka dengan pembacaan doa oleh M. Rasikh Irfan, dilanjutkan dengan sambutan oleh Wening Wihartati S. Psi, M.Si selaku ketua prodi psikologi, dan Rizqi Arif Fadhilah selaku ketua HMJ Psikologi. 


Pada saat sambutan ibu Wening Wihartati S. Psi, M.Si membahas pengenalan tentang WHPDC yang merupakan pusat layanan kesehatan, psikologi dan pengembangan sumber daya manusia yang lebih profesional.


Untuk materi yang dibawakan oleh Ibu Nadya Hariyani H.N., M.Psi., Psikolog mengenai Cognitive Behavior Therapy; Basics For Online Counselling. 


"Konseling adalah sebuah proses yang relative pendek, sebuah proses interpersonal, teoritis, dilakukan secara profesional yang berlandaskan etika sama standar legalnya," kata Ibu Nadya Hariyani 

Nadya Hariyani H.N., M.Psi., Psikolog sedang memberikan materi webinar. (Dok. Zahra)

Menurut ibu Nadya, konseling berfokus pada membantu seseorang menyelesaikan masalah, dan pengembangan pribadinya. Hasilnya dari proses counselling adalah memperbaharui cara berpikir, cara seseorang merasakan, cara memperbaharui tingkah laku seseorang, cara membantu seseorang membuat keputusan sampai seseorang memutuskan menyelesaikan masalah 


"Online Counselling telah ada dari tahun 1960-1970 dan baru melalui teks. Online counselling adalah jasa untuk kesehatan yang dilakukan oleh ahli dan tidak bertatap muka secara langsung yang di adaptasi melalui teknologi" kata ibu Nadya.


Basic Online Counselling adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT). Dalam beberapa situasi secara tidak langsung, kita dapat merasakan suatu perasaan. Perasaan tersebut dilandasi oleh sebuah pemikiran suatu individu. Situasi ini akan di persepsikan dan diolah terlebih dahulu sehingga muncul pikiran mengenai situasi tersebut, kemudian dari situ timbul suatu "feel". 


"Kalau pikirannya positif, feelingnya positif maka munculnya adalah perilakunya produktif. Ketika pikirannya negatif maka yang muncul nya adalah perilakunya kontraproduktif," ujar Ibu Nadya. 


Mengenai CBT maka harus membahas automatic thought, intermediate belief, dan core belief terlebih dahulu. Automatic though yaitu pikiran tentang orang lain, dan lingkungan tentang masa depan. Intermediet belief bentuk sikap atau aturan yang di pegang suatu individu. 

Dan core belief merupakan suatu keyakinan yang mengarahkan suatu individu. Setelah ranah pemikiran telah teridentifikasi, kemudian pertolongan untuk mengolah masalah diberikan. 

Ada beberapa distrosi kognitif seseorang yang terdiri dari All or Nothing Thinking, Catastrophizing, Discounting Postive, Emosional Reasoning, Labelling, Magnifcation, Mental Filter, Mind Reading, Overgeneralization, Personalization, dan Sould and Must Statement. 


Proses Cognitif Behavorial Conselling dilakukan dengan membuat tabel. Gunanya untuk mengidentifikasi autometic thought, perasaan, bukti yang mendukung, serta bukti yang tidak mendukung pemikiran satu persatu. Setelah itu individu di minta untuk merekstrukturi pemikiran yang ada. 


"Orang yang pikirannya negatif maka moodnya berkurang dan aktivitasnya juga berkurang. Ketika orang menurunkan aktivitasnya maka akan mengurangi seseorang mendapatkan kebahagiaannya" kata ibu Nadya. 


Reporter : Harsylvo Azzahra Duhana Sulaeman

Komentar

  1. Alhamdulillah tadi berkesempatan mengikuti webinar dan materinya sangat bermanfaat terimakasih panitia 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts