Bencana Melanda, LPM Esensi Ikuti Webinar Peran Jurnalis Indonesia oleh LPM Aspirasi

 

Sesi foto bersama melalui via zoom meeting pada webinar “Bencana Melanda : Dimana Peran Jurnalisme Berada” (24/05/2021) (Dok.Luma)


Semarang- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Esensi ikuti webinar bertajuk “Bencana Melanda: Dimana Peran Jurnalisme Berada?” yang diselanggarakan pada Senin (24/5) pukul 13.00 – 16.00 WIB oleh LPM Aspirasi Veteran Jakarta. 

Dengan menghadirkan narasumber yaitu Bapak Agus Wibowo selaku direktur Badan Pengembangan Strategi Penanggulan Bencana (BNPB), Bapak Eko Teguh Paripurno selaku ketua Pusat Studi dan Manajemen Bencana (PSMB) UPN Veteran Yogyakarta, dan Ahmad Arif selaku Jurnalis harian Kompas. 

Bencana diartikan sebagai peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat, baik disebabkan faktor alam, non alam, maupun manusia. BNPB sendiri telah bertugas untuk melaksanakan penanggulan bencana yang meliputi pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana secara terkoordinasi dan terintegrasi.

“Kami dari BNPB sendiri telah mengetahui terjadinya bencana dari jauh-jauh hari, karena tugas kami melakukan penanggulan bencana dari pra bencana, keadaan darurat, hingga pasca bencana. Harapannya agar dapat meminimalisir kerugian” tutur Bapak Agus.

Penanggulan dari pra bencana ditujukan untuk mengurangi korban, kerugian, dan kerusakan. Namun, jarang dari media yang meliput ketika pra bencana, media lebih tertarik untuk meliput saat atau sesudah bencana.

 “Kebanyakan media meliput hanya saat / sesudah bencana terjadi, seandainya banyak media yang meliput sebelum bencana pasti akan sangat berguna bagi publik” Ucap Ahmad Arif.

Banyak media yang tidak mengerti persoalan etik dan pengetahuan dalam bencana alam, sehingga liputan megenai bencana lebih dilengkapi dengan dramatisasi dibandingkan edukasi.

“Media sering memunculkan liputan yang mendramatisasi sehingga edukasi menjadi berkurang” ucap Ahmad Arif

Tugas media dalam meliput berita bencana dimulai dari pra bencana, saat bencana, dan setelah bencana terjadi. 

Sebelum terjadinya bencana, media berperan penting dalam edukasi dengan mengenalkan bahaya dan ancaman, memetakan risiko dan tata kelola, memberikan peringatan dini, kesiapsiagaan, dan memberi panduan saat evakuasi. 

Saat bencana terjadi, peran media adalah menghubungkan antara publik dan otoritas, menjadi sumber informasi yang sangat penting saat kisis, mengawasi penanganan dan kebijakan secara adil, menginformasikan tentang penyintas, memberikan info mengenai dampak dan kebutuhan secara akurat, dan mengantisipasi bencana ikutan. 

Setelah bencana, media menjadi pengawal sosial dalam tanggap darurat dan pemulihan. Media mengawal build back better dan saffer, mengidentifikasi gap dalam rehabilitasi dan rekontruksi, dan membagikan lesson learn untuk menghadapi ancaman kedepan.

Deteksi dini dan respon cepat jurnalis menjadi sangat penting untuk mencegah bencana.


Reporter : Lum’attut Tohiroh




  

Komentar

Popular Posts