Membahas Leadership dan Scholarship Bersama MASA

 Sesi foto bersama via Zoom (Dok. MASA)


Semarang - Majelis Bahasa (MASA) Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Talk With Masa. Acara ini bertemakan “Be Creative and Innovative Leader for the millennial Generation” melalui zoom meeting yang dilaksanakan pada Minggu (18/04/2021).


Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh para peserta, dilanjut sambutan oleh Akhmad Akbar M. selaku ketua panitia, Conchieta Masda A. selaku ketua UKM - F MASA dan H. Moh Arifin, M.HUM selaku wakil Dekan III.


Untuk materi pertama dibawakan oleh Nabila yang membahas tentang Leadership. Nabila menyampaikan semua orang pasti bisa menjadi pemimpin. 


“Tidak ada yang tidak mungkin untuk menjadi pemimpin,” kata Nabila


Dimateri ini Nabila membahas beberapa pemimpin perusahaan ternama di Indonesia seperti Nadiem Makarim pendiri Gojek dan M. Alfatih Timur pendiri Kitabisa.com. 


Dari kedua pemimpin ini bisa kita dapatkan yaitu Self Concept sesuatu yang menggambarkan diri kita sendiri. Emphaty yang merupakan kepekaan dari seorang pemimpin. Create Future yang mana pemimpin itu merupakan pencipta masa depan. Long Life Learning menjadi pemimpin itu merupakan proses dari pembelajaran seumur hidup. Dan Take Action misalnya kamu berpikir dunia apasih yang kamu inginkan dan kamu harus mencoba melakukan hal tersebut.


Materi kedua dibawa oleh Ayuning Aprillia membahas tentang Scholarship. Pada materi ini Ayuning mengatakan banyak sekali manfaat dari beasiswa. Selain mendapatkan bantuan pendidikan dan pengalaman baru. Kita berkesempatan mengenal banyak orang dan pastinya mendapat ilmu yang bermanfaat.


Banyak sekali beasiswa yang ada diluar sana. Salah satu beasiswa yang bisa digunakan mahasiswa/i UIN Walisongo yaitu beasiswa Djarum yang diberikan kepada mahasiswa/i semester 4.


Seperti yang dikatakan Ayuning, yang mendapatkan beasiswa itu tidak harus memiliki IPK sempurna, tetapi faktor mindset juga sangat mendukung. 


"Yang mendapatkan beasiswa itu tidak harus memiliki IPK sempurna, tetapi faktor mindset juga sangat mendukung," pungkasnya.



Reporter : Dwi Pratiwiningrum

Komentar

Popular Posts