Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Global
https://www.google.com/search?q=uang+ekonomi |
Seperti yang kita
ketahui bersama saat ini dunia dikejutkan - dihadapkan dengan suatu
permasalahan yang sama yaitu pandemi Covid-19 yang diakibatkan oleh Virus
Corona. Virus Corona ini pertama kali terdeteksi di pasar hewan kota Wuhan,
Cina pada bulan desember 2019. Corona Virus atau yang sekarang lebih dikenal
dengan nama Covid-19 dengan menimbulkan gejala seperti demam, batuk,
bersin-bersin difase awal terpapar, virus ini juga dapat mengakibatkan
Pneunomia akut bagi penderitanya.
Negara-negara di dunia kini
dihadapkan dalam suatu permasalahan yang sama yaitu pandemi Covid-19 dan imbasnya
yang mengakibatkan lesunya perekonomian global. Berbagai kebijakan seperti
Lockdown dan Social Distancing yang telah diterapkan di negara-negara seperti,
Italia, Iran, Amerika, Spanyol, India dan negara-negara lain bahkan negara
tetangga seperti Malaysia pun juga menerapkan kebijakan lockdown dalam meminimalisir
penyebaran Covid-19. Hal tersebut digunakan dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19 yang makin tersebar secara cepat. Bagi Indonesia belum bisa sepenuhnya melakukan sistem lockdown sepenuhnya karena sumber perekonomian Indonesia termasuk dari negara lain. Namun, disisi lain kebijakan lockdown tersebut sangat berdampak buruk terhadap
perekonomian suatu negara yang mana sistem perekonomian seketika terhambat dan
bahkan terhenti. Tentunya ini menimbulkan permasalahan baru yang sama seriusnya,
lesunya perekonomian dapat mengakibatkan kerusuhan dan hancurnya suatu negara
jika terus berlangsung bahkan negara adidaya sekelas Amerika pun chaos
menghadapi pandemi ini, seperti yang dikatakan oleh Presiden Amerika Donald
Trump beberapa waktu lalu, ia mengatakan “Negara bisa hancur bukan lagi karena
pandemi Covid tapi karena lumpuhnya sistem perekonomian yang menghancurkan
negara”.
Sebelumnya, Kota New
York melakukan kebijakan Lockdown karena besarnya jumlah kasus positif Corona
Virus. Namun, setelah gubernur New York Andrew Cuomo bertemu dengan Presiden Donald
Trump yang inti dari pertemuan itu adalah membicarakan keadaan Amerika saat ini
akibat kebijakan Lockdown. Kini kota New York kembali dibuka dan kebijakan lockdown dihapus. Gubernur New York City juga menyatakan menyesal telah
melakukan kebijakan lockdown. Trump menyatakan “Amerika harus segera dibuka dan
tidak ada lagi Social Distancing ataupun Lockdown di Amerika” ini merupakan
tindakan yang kini ditempuh Amerika dalam menghadapi Pandemi COVID sekaligus sebagai
langkah antisipasi dampak Covid terhadap perekonomian. Ini sebuah kebijakan
konroversial yang diambil Donald Trump, pasalnya dimana negara-negara lain
menerapkan kebijakan Social Distancing bahkan Lockdown kini Amerika malah
membuka negaranya membiarkan warganya tetap beraktivitas seperti biasa dengan
harapan Herd Immunity ( Kekebalan Massal ) dapat terbentuk di Amerika, dengan
kebijakan tersebut Donald Trump mencoba beridelis.
Dengan menerapkan tak-tik
Herd Immunity tentunya memiliki sebuah
resiko yang besar, jika Herd Immunity tersebut tidak terbentuk maka resikonya
adalah kematian massal tetapi ini merupakan idealisme berfikir Donald Trump
dalam membentuk perekonomian yang lebih kuat lagi di Amerika, orang Amerika
dikenal sebagai orang-orang yang memiliki persaingan yang tinggi dan ketat,
sehingga pembiaran yang dilakukan oleh Donald Trump ini layaknya seleksi alam untuk
menyingkirkan orang-orang yang masih memiliki daya saing rendah yangmana orang-orang
dengan daya saing rendah tidak akan bertahan menghadapi pandemi Covid-19 karena
orang miskin di Amerika biasanya tidak memiliki asuransi kesehatan. Hal ini
dilakukan karena Amerika menganggap orang-orang yang memiliki daya saing rendah
hanya akan menjadi beban negara, di negara yang menganut ideologi kapitalisme
seperti Amerika ini memang kekuatan perekonomian menjadi suatu hal pokok dan
diagung-agungkan, menjadi hal lumrah jika cara berfikir, pengambilan keputusan dalam
membentuk kebijakan sering kali mengabaikan kemanusiaan ini sangat bertentangan
dengan ideologi negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
Kita semua tentunya berharap
pandemi ini segera berakhir agar stabilitas
dunia kembali pulih roda perekonomian kembali berputar agar masalah-masalah
dampak dari Covid-19 tidak membuat negara-negara di dunia menjadi chaos,
terlebih untuk negara kita Indonesia.
Oleh : Satrio Mukti Pambudi (LPM Esensi)
Komentar
Posting Komentar