Dialog Publik dan Launching Bunga Rampai, Wujud Eksistensi dan Idealisme Jurnalistik
![]() |
Para narasumber terlihat sedang menyampaikan materi dalam acara harlah Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Amanat ke-35 di Auditorium 2, Kampus 3, UIN Walisongo Semarang, Selasa (17/12). |
Dialog
Publik dan Launching Bunga Rampai dengan Tema “Quo Vadis Pers Mahasiswa” merupakan
salah satu rangkaian acara dalam rangka harlah Surat Kabar Mahasiswa (SKM)
Amanat ke-35, yang dilangsungkan pada pukul 08:00 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN
Walisongo Semarang, Selasa (17/12).
Bahtiar
selaku ketua panitia menjelaskan bahwa acara ini diikuti oleh sekitar 200
pendaftar. Jumlah tersebut terhitung banyak apabila menilik situasi kampus
pasca Ujian Akhir Semester (UAS) dimana sebagian besar mahasiswa telah kembali
ke kampung halaman masing-masing.
“Alhamdulillah
dengan ditengah-tengah UAS ini masih lumayan lah, untuk di pendaftar terakhir
aku lihat itu di Google form sekitar 200”, ungkapnya.
Bahtiar
juga menambahkan ada kendala teknis dalam pelaksanaan acara tersebut. Meskipun
sempat molor dikarenakan pemadaman listrik, kegiatan tetap berjalan dengan
lancar.
“Kemarin
kita di kasih tau satpam kalau hari ini pemadaman. Tadi sempet kendala rada
molor karena pemadaman, tapi kita udah konfirmasi dengan Kasubag RT nanti bisa
dihidupin sama teknisi yang ada di UIN” tambah pria berambut ikal tersebut.
Narasumber
yang dihadirkan diantaranya Hasan Aoni (Pendiri PPMI), Prof. Imam Taufiq
(Rektor UIN Walisongo), dan Siti Alfijah (Aktivis 98).
Dalam
dialog tersebut, Prof. Imam Taufiq menyampaikan bahwa fungsi mahasiswa sama
seperti fungsi pers mahasiswa. Begitu juga Hasan Aoni yang menyinggung bahwa
ideologi mahasiswa tidak akan hilang karena menjadi rektor.
Siti
Alfijah menambahkan ideologi pers mahasiswa sebagai kumpulan gagasan ide dasar
dengan arah tujuan yang hendak dicapai. Kemurnian idealismenya, berpihak pada
kepentingan UKM.
Rangkaian
acara kemudian dilanjutkan dengan Bincang Sastra dan Launching Antologi Puisi dengan
Tema “Wajah Puisi Hari Ini” pada pukul 19:00 bersama Goenawan Budi Susanto
(Sastrawan Semarang) dan Dian Nafi (Penulis).
Laporan Oleh Adi
Puji Kurniawan (LPM Esensi)
Komentar
Posting Komentar