Artikel Psikologi
Bijak dalam Bermedia
Sosial
![]() |
Acara Seminar Nasional Psikologi dengan tema "Ada Apa di Ruang Maya" (Sumber doc.Pribadi) |
Sosial
media sudah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat era digital saat ini,
terutamanya Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna sosial media
terbanyak di dunia. Dikutip oleh Riliv dalam Seminar Psikologi 2019 di UIN
Walisongo Semarang pada 3 Oktober 2019, bahwasannya telah tercatat bahwa jumlah
pengguna sosial media di Indonesia sebanyak 150 juta jiwa dari 268.074.600
penduduk Indonesia. Sebanyak 75% pengguna sosial media Instagram berada di usia
18 - 24 tahun, laki-laki sebanyak 51% dan perempuan sebanyak 49% dalam
menggunakan sosial media.
Pada
umumnya media sosial digunakan sebagai wadah untuk berbagai tentang pengalaman
yang mengesankan, aktivitas-aktivitas khusus, hobi, kegiatan sehari-hari,
cerita pribadi, bahkan keluhan-keluhan. Seperti yang dirangkum oleh Zeinpermana
dalam Seminar Psikologi 2019 di UIN Walisongo Semarang, sebenernya banyak
benefit yang didapatkan ketika orang menggunakan sosial media, yaitu: 1) sosial
media mampu membuat kenal orang jauh lebih dalam, 2) sosial media membuat kita
setara, dan 3) sosial media membuat orang yang sebelumnya tak kenal sama sekali
menjadi kenal.
Akan
tetapi walaupun begitu kita sebagai pengguna sosial media harus tetap bijak
dalam menggunakan sosial media. Seperti halnya yg dikutip oleh Bapak Junaedi
dosen Fakultas Syariah dan Hukum dalam Seminar Psikologi 2019 pada 3 Oktober
2019 bahwasanya dalam menggunakan sosial media harus selektif dengan informasi
yang masuk, membangun paradigma kritis, menjaga lisan di dunia maya, dan
menjadikan tantangan menjadi peluang. Tentunya juga selain selektif dalam
membangun nalar kritis, kita juga tetap hadus
menepis dampak-dampak negatif dari sosial media itu sendiri.
Dampak-dampak
negatif dari sosial media tersebut yang harus kita ketahui, antara lain: 1)
sosial media membuat kita mudah mengenal orang lain, tetapi sulit
mengkoneksikan diri sendiri dengan lingkungan sosial kita, 2) kehilangan
menempatkan diri terhadap apa dan siapa, dan 3) membuat kita mengalienasi diri
kita dengan lingkungan kita.
Maka
dari itu, setelah kita mengetahui hakikat dari sosial media bahwa tak selamanya
sosial media itu berdampak buruk dan tak selamanya sosial media itu baik, namun
semua itu berkaitan dengan hal bagaimana seseorang dalam menyikapi penggunaan
sosial media. Menurut Zein Permana mengatakan di akhir diskusinya dalam Seminar
Psikologi 2019 UIN Walisongo 2019 bahwa dalam menyikapi penggunaan sosial media
pastikan relasi antara sosial media dengan dunia nyata sama-sama baiknya dan
jangan sampai mengalienasi diri kita dengan dunia nyata.
Oleh : Ummi Latifah Fitria Hamdan
Komentar
Posting Komentar