Merasa dirugikan, KBMW Tuntut Hapus SK Rektor Tentang Sistem TOEFL-IMKA



Seluruh ORMAWA dan LPM UIN Walisongo terlihat memadati depan gedung rektorat kampus 1 UIN Walisongo dalam rangka menuntut penghapusan sistem TOEFL IMKA, Kamis (2/5). 
Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) menuntut pihak birokrat hapus Surat Keputusan (SK) Rektor No Un.10.0/R/PP.00.9/754/2016 tentang sitem test TOEFL (Test Of English as a Fpreign Langiage) -IMKA ( Ikhtibar Mi'yar Kafa'ah Al- Lughoh Al-Arobiyyah). Mereka merasa bahwa SK Rektor tersebut sangat tidak berpihak pada mahasiswa.

Sejumlah aksi masa juga merasa dirugikan Karena keputusan SK tersebut dibuat secara sepihak dan tidak melibatkan mahasiswa. Sehingga banyak dari mahasiswa yang sudah semester atas dan sudah seharusnya melakukan test TOEFL-IMKA menjadi terkendala.

Seperti yang dialami oleh mahasiwa Psikologi dan Kesehatan, (IN), yang sudah berkali-kali mengikuti ajang flash sale kursi TOEFL-IMKA di setiap bulannya, tetapi sampai sekarang belum juga beruntung mendapatkan kesempatan. Dalam kasus yang ditemui, dia mengatakan bahwa kebanyakan yang mendapatkan kursi adalah  para mahasiswa baru yang masih coba-coba dalam melakukan Tes.

"Pertama denger ada aturan itu sedikit kaget sih, lah sebelum mahasiswa baru dibolehin ikut aja agak susah apalagi sekarang dibolehin ikut, tambah susah kan, apalagi kuotanya dibatasi, " ujar IN, sabtu (2/05/2019). 

Aksi yang dilakukan sejumlah organisasi internal maupun eksternal kampus sepakat  menuntut penghapusan SK Rektor 2016 tentang sistem TOEFL-IMKA. Sebelumnya,KBMW sudah melakukan audiensi dan konsolidasi bersama pihak kampus. Namun tidak ada keputusan yang jelas. Maka dengan terpaksa, mereka turun aksi untuk menyuarakan kekecewaan dari hasil audiensi.

"Sudah lama kami menyuarakan permasalahan TOEFL-IMKA, konsolidasi dan audiensi sudah kami laksanakan. Tetapi dalam waktu kurang lebih 2 bulan tak ada kepastian!, " Seru salah satu orator Aksi dari PMII.

Semetara dalam konferensi pers pertama  yang digelar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan kerjasama, Suparman  mengatakan kepada mahasiswa akan menambah jumlah kuota peserta tes TOEFL-IMKA, terutama bagi mereka yang sudah semester tua. Dia menjanjikan bahwa mereka akan lulus secepatnya tanpa ada kendala di test TOEFL-IMKA meski tidak mempunyai kendali penuh untuk mengabulkan tuntutan mahasiswa.

"Saya akan kumpulkan para pimpinan untuk menyampaikan apa yang kalian lakukan dan apa yang kalian inginkan. Setelah itu akan saya sampaikan hasilnya kepada kalian semua," Pungkas Suparman dalam pidatonya.


Laporan oleh BeMas'udah (LPM Esensi)

Komentar

Popular Posts