Bakar Ban hingga Kericuhan, Warnai Aksi Kupas Tuntas Problematika Sistem TOEFL-IMKA.
![]() |
Ratusan Mahasiswa yang menuntut perbaikan sistem TOEFL-IMKA melakukan pembakaran ban di depan Gedung Rektorat Kampus 1, UIN Walisongo Semarang, Senin (06/05) |
Semarang- Gedung Rektorat UIN Walisongo kembali di
grudug oleh ratusan mahasiswa yang menuntut perbaikan kebijakan sistem
TOEFL-IMKA (06/05/2019). Seperti yang di lakukan pada hari sebelumnya, mereka
ramaikan aksinya dengan bakar ban sehingga membuat suasana di depan gedung
Rektorat dipenuhi asap berwarna hitam.
Sesuai janjinya pada aski yang pertama, Suparman
selaku WR lll akan mendampingi mahasiswa untuk menyelesaikan problematika ini.
Dia meminta agar perwakilan dari mahasiwa memasuki ruang audiensi berasama para
birokrat kampus. Akan tetapi mahasiswa menolak untuk menunggu di luar gedung.
Mereka menginginkan masuk ke gedung rektorat dan menunggu di luar ruang
audiensi. Setelah melakukan negosiasi, kemudian usul mereka di setujui.
" Lima orang di dalam dan kita semua tunggu
diluar ruangan. Bagaimana sepakat?, " Seru Fadhol, salah satu koordinator
aksi.
Setelah terjadinya kesepakatan, kemudian Suparman dan
lima perwakilan mahasiswa memasuki gedung Rektorat. Akan tetapi, ketika
mahasiwa yang lain akan masuk, tiba-tiba satpam menutup akses pintu masuk
sehingga masa berontak dan terjadilah kericuhan antara satpam dan mahasiswa.
Tetapi, akhirnya tidak lama kemudian satpam membuka pintunya dan memperbolehkan
mahasiswa memasuki gedung.
" Tadi kan pak WR udah janji kalo mahasiswa boleh
masuk. Lah satpamnya tiba-tiba gak mau bukain pintunya ya kita berontak dong,
" pungkas Farel, salah satu aktivis yang kini duduk di semester 4 itu.
Laporan oleh
BeMas’udah (LPM Esensi)
Komentar
Posting Komentar