Wujud Nyata Kontribusi Prodi Gizi UIN Walisongo dalam Menurunkan Angka Stunting di Indonesia
HMJ
Gizi UIN Walisongo bersama dengan AIPGI melakukan serangkaian kegiatan INI MASA
PENTING (Inisiasi Pemetaan Sosial dan
Pendampingan Pencegahan Stunting) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten
Kendal. Pada kegiatan ini HMJ Gizi UIN Walisongo mengusung tema
"Implementasi Kebijakan Program Desa Sehat dan Pendampingan Ibu Hamil
serta Calon Pengantin dalam Percepatan Penurunan Stunting".
Kegiatan
ini merupakan wujud nyata implementasi tridharma perguruan tinggi oleh
mahasiswa gizi UIN Walisongo berupa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terkait dengan intervensi penurunan stunting. HMJ Gizi UIN Walisongo menurunkan tim intervensi stunting yang di pimpin oleh Elviana Agustin dan didukung dari
banyak pihak yang utama dari seluruh Civitas akademika dan dukungan dari
Yayasan Handarbeni dalam rangka menyukseskan misi penurunan angka stunting di Desa Getas. Kegiatan ini juga disambut baik oleh Pemerintah Desa dan elemen
masyarakat Desa Getas.
Rangkaian
kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu pemetaan sosial yang terdiri dari pemetaan potensi desa, evaluasi kinerja posyandu, penggalian data ibu hamil dan calon pengantin. Kegiatan sudah berlangsung dari bulan Juni. Beberapa rangkaian
kegiatan selanjutnya yaitu, Pendampingan Bumil
dan Catin melalui Program Kelas
EZIPRO (Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi), Demo Masak PMBA
(Pemberian Makanan Bayi dan Anak)
dengan inovasi pangan Lokal dan Gerakan Tanam Katuk Percepatan Penurunan
Stunting (Getuk Penting).
Berdasarkan
data screening posyandu bulan Agustus 2021 terdapat 75 balita di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kendal mengalami stunting, permasalahan stunting
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
pola asuh, ketersediaan pangan, sanitasi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Masalah stunting ini berawal dari masalah yang timbul selama proses tumbuh kembang dimulai dari janin dalam kandungan
hingga usia 2 tahun, dimana masa ini dikenal
dengan 1000 hari pertama kehidupan (Bela, Fazar and Misnaniarti, 2020).
Status gizi pada 1000 HPK akan memengaruhi kualitas kesehatan, intelektual,
dan produktivitas balita pada masa yang akan datang. Ibu dan bayi memerlukan
gizi yang cukup dan berkualitas untuk
menjamin status gizi dan status kesehatan (kemampuan motorik, sosial,
dan kognitif), kemampuan belajar dan produktivitas balita.
Penurunan
prevalensi stunting menjadi sebuah prioritas Sustainable Development Goals
(SDGs) di Indonesia hingga tahun 2030 (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Hal tersebut juga diperkuat
dengan Peraturan Bupati Kendal Nomor 42 Tahun 2021 tentang Percepatan
Pencegahan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Kendal dengan tujuan untuk
mempercepat pencegahan stunting pada anak usia di bawah dua tahun (baduta) dan
menangani stunting pada anak usia bawah lima tahun (balita) di daerah di bawah
20% pada tahun 2024 melalui aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting
(PERBUP, 2021).
Berbagai
strategi percepatan pencegahan stunting diantaranya adalah dengan melakukan
intervensi gizi spesifik yang merupakan kegiatan langsung guna mengatasi
penyebab terjadinya stunting yang meliputi kecukupan asupan makanan dan gizi,
pemberian makan, perawatan, dan pola asuh serta pengobatan penyakit infeksi.
Intervensi gizi sensitif merupakan kegiatan tak langsung dalam mengatasi
penyebab terjadinya stunting dengan mencakup peningkatan akses pangan bergizi,
peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pola asuh ibu dan anak, peningkatan
akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, dan peningkatan air bersih dan
sarana sanitasi (PERBUP, 2021).
Dengan
berbagai permasalahan tersebut maka HMJ Gizi UIN Walisongo berinisiatif
mengadakan kolaborasi bersama mahasiswa prodi Gizi UIN Walisongo melakukan aksi
nyata turun ke masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama
perkuliahan khususnya intervensi stunting di Desa Getas. Langkah kecil ini
dilakukan dengan harapan besar dapat memberatas stunting di Indonesia dan
memberikan dampak besar yang akan menyelamatkan generasi bangsa di masa
mendatang.
Komentar
Posting Komentar