Membahas Pembentukan Karakter melalui Pendidikan Pesantren

Suasana webinar yang diadakan Kelompok 12 PPL Psikologi UIN Walisongo pada Senin (5/6). (Dok. Indriyani) 

Semarang - Dalam rangka kegiatan PPL tahun 2021 Fakultas Psikologi & Kesehatan UIN Walisongo Semarang, Kelompok 12 PPL prodi psikologi mengadakan webinar yang bertema, “Pentingnya Pendidikan Pesantren Bagi Pembentukan Karakter di Era Disrupsi" Senin (5/6)

Acara ini turut dimeriahkan oleh kurang lebih 145 peserta zoom dari berbagai instansi daerah dan disambut dengan antusias oleh dekan FPK Bapak Prof. Dr. Samsul Ma’arif M. Ag dan Prof. Dr. Ahmad Musyafiq M.Ag selaku pimpinan ponpes Al Ihya’ Ngaliyan Semarang.

Hal serupa juga ditunjukan oleh salah satu peserta yang bernama Andri Bimo mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah asal Jakarta. Ia mengaku kalau kegiatan ini sangat menarik. Selain karena tema yang diangkat, acara seperti ini sangat membantu mahasiswa agar para santri maupun mahasantri memperoleh bekal untuk diamalkan dalam kehidupan jangka pendek maupun jangka panjang.

Kegiatan yang di narasumberi oleh Kasubbag tata usaha ditpdpontren kemenag RI, Bapak Nur Shoib S. Hi., MH dan Ibu Dr. Nikmah Rochmawati M. Si selaku ketua wilayah Asosiasi Psikologi Islam (API) Jawa Tengah itu tentunya membawa manfaat tersendiri terlebih dalam menjawab fenomena disrupsi di era sekarang.

Pesantren, pendidikan yang notabene memiliki keunikan mampu mengelola emosi dengan baik, meningkatkan religiusitas, menambah literasi agama, memiliki sikap tawadhu dan menjadi lebih kuat dan optimis tentunya berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter, ucap Ibu Dr. Nikmah Rochmawati M.Si.

Selain itu, dalam sesi penyampaian, Bapak Nur Shoib S. Hi., MH berpesan bahwa baik yang berlatar belakang pesantren atau tidak, sama-sama memiliki tanggungjawab besar untuk menyampaikan pemikirannya yang bukan hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya. Lanjutnya, media sosial harus menjadi tempat menyebarkan konten-konten pesantren dan konten agama yang sejuk.

Reporter : Indriyani